Ahad 18 Aug 2024 07:23 WIB

Misionaris Kristen Disebut Cetuskan Hubbul Wathon Minal Iman, Ini Kata Ulama NU

Makna dari ungkapan ini mencintai tanah air bagian dari iman.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) saat menggelar peringatan hari lahir (harlah) ke-78 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu (20/1/2024). Kegiatan ini dihadiri 150 ribu Muslimat NU dari dalam dan luar negeri serta warga NU, ANSOR, Fatayat NU, PERGUNU, dan elemen Banom, lajnah dan lembaga NU lainnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, "Hubbul Wathon Minal Iman" adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang berarti "Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman." Ungkapan ini sering dikaitkan dengan pandangan keagamaan yang mendorong umat Islam untuk mencintai dan berkontribusi positif terhadap tanah air mereka.

Makna dari ungkapan ini adalah bahwa mencintai tanah air, menjaga kedaulatan, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa adalah bagian dari manifestasi iman seseorang. Dalam konteks Indonesia, ungkapan ini sering digunakan oleh para ulama dan tokoh agama untuk menekankan pentingnya nasionalisme yang selaras dengan ajaran agama.

 

Konsep ini mengajarkan bahwa berbakti kepada negara dan memperjuangkan kemerdekaan serta kesejahteraan rakyat bukan hanya kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Dengan demikian, seorang muslim yang mencintai negaranya dan berjuang untuk kebaikan bersama dianggap telah menjalankan sebagian dari imannya.

 

Ungkapan ini juga mengingatkan bahwa agama dan nasionalisme bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dapat berjalan beriringan dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

 

Di Indonesia, konsep "Hubbul Wathan Minal Iman" dicetuskan dan digagas oleh beberapa kiai dan ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Slogan ini digunakan untuk menggugah semangat nasionalisme dan menunjukkan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari keimanan bagi umat Islam. 

 

Slogan ini menjadi salah satu dasar semangat perjuangan dalam melawan penjajahan. Karena itu, slogan ini pun dijadikan lirik dalam salah satu lagu yang sering dinyanyikan warga NU karya KH Abdul Wahab Chasbullah, yaitu lagu Ya Lal Wathon.

 

Halaman selanjutnya ➡️

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement