Sabtu 17 Aug 2024 15:32 WIB

Saat PKB-NU Memanas, Ansor dan Pagar Nusa Konsolidasi Akbar akan Gelar Apel Kesetiaan

Ansor dan Pagar Nusa tegaskan satu komando PBNU

GP Ansor dan Pagar Nusa
Foto: Dok Istimewa
GP Ansor dan Pagar Nusa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dua badan otonom (Banom) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yaitu Gerakan Pemuda Ansor dan Pagar Nusa (PN) akan menggelar konsolidasi akbar bertajuk Apel Kesetiaan.

Konsolidasi akbar yang akan digelar bersama PP Pagar Nusa ini merupakan bentuk kesetiaan untuk mendukung kebijkan-kebijakan PBNU.

Baca Juga

"Kami sedang menyiapkan Apel Kesetiaan untuk mendukung apapun yang PBNU perintahkan. Ini adalah Apel Akbar, GP Ansor bersama Pagar Nusa," kata Ketum GP Ansor, Gus Addin Jauharudin, dalam keterangannya, kepada media di Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Arahan PBNU dan segala kebijakannya, Gus Addin tegaskan akan selalu dilakukan dengan disiplin oleh kader Ansor dan Banser.

"Kita harus disiplin, jangan jalan masing-masing, dan harus siap 24 jam, siap bergerak, kemana pun ketika diperintah PBNU," tambahnya.

Senada, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Gus Nabil Haroen menegaskan jargon Pagar Nusa akan selalu menjadi jiwanya kader-kader Pagar Nusa apalagi jika terkait dengan wibawa NU.

"Sebagaimana jargon 'bela kiai sampai mati', maka sudah menjadi kewajiban kami untuk menjaga marwah ulama. Kami tidak ingin ada narasi yang menurunkan wibawa NU," jelas Gus Nabil.

Dengan Apel Kesetiaan yang akan segera dilaksanakan bersama Ansor, adalah bagian untuk menunjukkan Banom di bawah NU satu komando bersama PBNU.

"Apel Kesetiaan ini untuk menunjukkan bahwa kami selalu ada, satu komando bersama Nahdlatul Ulama." tegasnya.

Saat memberikan pengarahan kepada kader Ansor dan Pagar Nusa di Jakarta, Jumat (16/8/2024) lalu, Ketua PBNU KH Umarsyah mengatakan Apel Kesetiaan ini digelar di tengah tensi panas PBNU-PKB.

“Inisiatif Apel Kesetiaan merupakan kegiatan rutin, hampir setiap tahun dilakukan, tidak diarahkan kemana-kemana,” katanya.

Umarsyah menjelaskan bahwa apel ini tidak terkait dengan politik praktis. Melainkan, adalah kewajiban untuk meluruskan semua hal berjalan sesuai posisinya.

“Kita tidak mau masuk dalam persoalan politik praktisnya, tapi kewajiban untuk semua berjalan dalam relnya,” tambahnya.

Hal ini sejalan dengan langkah politik yang sejauh dilakukan PBNU menjaga moral, politik kebangsaan. Termasuk soal PKB.

“Di negara ini kita tidak masuk politik praktis. Di PKB kita menjalankan kewajiban moral kita, membawa aspirasi warga NU dalam saluran politik,” imbuhnya.

Diketahui, menurut pemaparan Tim Pansus PKB KH Amin Said Husni, menyebut bahwa belakangan ini muncul pernyataan-pernyataan dan kebijakan PKB yang jauh dari spirit kelahirannya.

"PKB sudah melenceng dengan memandulkan peran Dewan Syuro yang diisi oleh kiai-kiai," kata KH Amin Said Husni.

BACA JUGA: 11 Kondisi Sebenarnya Perekonomian Israel Akibat Perangi Gaza yang Ditutup-tutupi

PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin melenceng jauh. PBNU menyebut setidaknya ada tiga masalah utama; wewenang kekuasaan, permusyawaratan, dan tata kelola organisasi.

Paling vital, PKB tidak lagi melibatkan kiai dalam rencana dan pengambilan kebijakan strategis partai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement