Jumat 16 Aug 2024 14:57 WIB

Perang Palestina-Israel, Begini Kata Menlu Inggris

Inggris mengharapkan Palestina dan Israel segera gencatan senjata.

Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.
Foto: Dok Republika
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Inggris pada Kamis menyatakan mencapai kesepakatan secepat mungkin adalah kepentingan jangka panjang, baik bagi Israel maupun Palestina serta wilayah yang lebih luas.

"Kita berada pada saat yang krusial bagi stabilitas global. Jam dan hari-hari mendatang bisa menentukan masa depan Timur Tengah," kata David Lammy dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Pernyataannya muncul ketika para mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Israel sedang berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza.

Menggambarkan situasi di wilayah terkepung itu sebagai "kehancuran," Lammy mencatat bahwa serangan Israel terhadap sekolah al-Tabeen di jalur tersebut menunjukkan bahwa "warga Palestina di Gaza tidak memiliki tempat aman untuk berlindung."

"Pembicaraan ini adalah kesempatan untuk mengamankan gencatan senjata mendesak yang melindungi warga sipil di Gaza, membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, dan mengembalikan stabilitas di saat yang berbahaya bagi kawasan ini," tambahnya.

Mengingat bahwa dia telah mengadakan pembicaraan dengan mitra dari seluruh wilayah mengenai kebutuhan mendesak untuk mengakhiri konflik ini, menteri luar negeri itu mengatakan "jelas" bahwa gencatan senjata tidak hanya akan melindungi warga sipil di Gaza, tetapi juga membuka jalan bagi penurunan ketegangan yang lebih luas dan membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan untuk Timur Tengah.

"Ini adalah kepentingan baik Israel maupun Palestina untuk segera mencapai kesepakatan. Saya mendesak semua pihak untuk terlibat dalam negosiasi dengan itikad baik dan menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan demi mencapai kesepakatan," tambahnya. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Qatar, Mesir, AS, dan semua mitra internasional atas upaya mereka.

Sementara itu, laporan media yang mengutip sumber diplomatik mengatakan bahwa Lammy akan melakukan perjalanan ke Israel "dalam upaya mencegah perang habis-habisan di Timur Tengah."

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Kamis (15/8/2024) mengungkapkan rata-rata hampir 130 orang telah tewas setiap hari di Jalur Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.

"Besarnya kehancuran tempat tinggal, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah oleh militer Israel sangat mengejutkan," kata Turk dalam sebuah pernyataan.

Turk menekankan bahwa situasi tak terbayangkan di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu sebagian besar disebabkan oleh pelanggaran hukum perang yang terus dilakukan tentara Israel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement