Selasa 06 Aug 2024 08:03 WIB

Kerusuhan di Inggris Muslim Jadi Sasaran Gerombolan Anti-Islam, Ini Sikap PM Inggris

Kerusuhan anti Muslim terjadi di sejumlah kota di Inggris.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Petugas kepolisian bentrok dengan massa aksi saat terjadi kerusuhan demonstrasi anti-imigrasi di area Holiday Inn Express di Rotherham, Inggris, Ahad (4/8/2024).
Foto:

Umat Muslim Diteror

Namun, Direktur Tell Mama (Mengukur Serangan Anti-Muslim), sebuah kelompok yang memantau insiden anti-Islam, melaporkan peningkatan jumlah Muslim Inggris yang diteror di jalan-jalan, dengan masalah keamanan pada tingkat tertinggi sejak beberapa minggu setelah serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas di Israel.

“Ada peningkatan tingkat ketakutan di komunitas Muslim dan kami mendengar beberapa orang mengatakan bahwa mereka sangat takut pergi ke masjid atau pusat Islam karena takut diserang, dan banyak masjid yang membatalkan acara,” kata Direktur Tell Mama, Iman Atta kepada The National.

“Kami menerima peningkatan signifikan dalam laporan tentang Muslim Inggris yang takut akan keselamatan mereka,” ujar Iman Atta.

Tell Mama juga menerima sejumlah laporan bahwa wanita Muslim yang mengenakan jilbab atau cadar diancam akan dibunuh, atau diperkosa.

“Rasisme, kebencian terhadap wanita, dan retorika yang kita dengar segera setelah 7 Oktober, semuanya kembali muncul ke permukaan lagi,” kata Ibu Atta.

“Apa yang kita lihat di jalan-jalan kita adalah sesuatu yang harus dihentikan. Kita tidak bisa membiarkan komunitas Muslim diteror," ujar Iman Atta.

Pada Ahad kemarin, pemerintah mengumumkan akan menawarkan perlindungan yang lebih besar kepada masjid dengan keamanan darurat baru yang dapat segera dipasang.

Proses respons cepat yang baru berarti masjid yang berisiko mengalami gangguan kekerasan dapat diberikan lebih banyak petugas keamanan, yang memberikan dukungan dan kepastian penting bagi masyarakat.

Halaman selanjutnya ➡️

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement