Jumat 02 Aug 2024 18:24 WIB

Ribuan Muslim di Makassar Sholat Ghaib untuk Ismail Haniyeh

Pelaksanaan sholat ghaib di masjid Al Markaz Al Islami terpantau berlangsung khusyuk.

Suasana Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA
Suasana Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makassar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ribuan umat Muslim melaksanakan sholat ghaib seusai menunaikan sholat Jumat untuk pemimpin Gerakan Hamas Ismail Haniyeh pada sejumlah lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024).

Ketua Biro Politik Gerakan Hamas ini gugur dalam ledakan bom saat beristirahat di kediamannya, Teheran, Iran pada Rabu, 31 Juli 2024 waktu setempat. Peristiwa itu terjadi sehari setelah bertemu pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sekaligus menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa 30 Juli 2024.

Baca Juga

Pelaksanaan sholat ghaib di masjid Al Markaz Al Islami terpantau berlangsung khusyuk. Usai sholat Jumat Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Prof KH Muammar Bakry langsung memimpin sholat ghaib diikuti ribuan jamaah.

Usai pelaksanaan sholat ghaib, Muammar Bakry menyampaikan kepada wartawan, sholat ghaib tersebut digelar sebagai bentuk rasa duka cita mendalam terhadap pimpinan Gerakan Hamas Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh sekaligus keprihatinan kekejaman zionis Israel terhadap masyarakat Palestina.

Usai sholat ghaib, ia memimpin jamaah mendoakan agar almarhum Ismail Haniyeh yang meninggal syahid itu diberikan tempat istimewa dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT. Selain itu, ia mengharapkan kondisi di Palestina segera membaik dan tidak terjadi konflik berkepanjangan yang menyengsarakan warga Palestina di Gaza.

"Kita sebagai manusia dan juga umat Islam sangat prihatin serta berduka atas kejadian itu. Atas nama kemanusiaan tentu kita tergugah karena banyak saudara kita di sana belum menikmati kemerdekaan," ujarnya.

"Dukungan ini bagian dari solidaritas kita mendoakan mereka yang syahid akibat agresi kebiadaban zionis Israel di Gaza, Palestina," ujar Wakil Ketua Pengurus Yayasan Islamic Center (YIC) Al Markaz Al Islami ini.

Di tempat terpisah, sholat ghaib disertai zikir dan doa juga digelar Keluarga Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar di Masjid Umar Bin Khattab. Sholat ghaib dipimpin langsung pimpinan Pesantren Unggulan Darul Mukhlisin UMI Padang Lampe setelah sholat dhuha berjamaah oleh Asisten Direktur I Pesantren Mahasiswa UMI Darul Mukhlisin Ahmad Basit.

"Mari melaksanakan sholat untuk pejuang Palestina Ismail Haniyeh yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan Kemerdekaan Palestina," kata Ahmad Basit sebelum sholat ghaib.

Rektor UMI Prof Sufirman Rahman melalui keterangannya menyampaikan solidaritas UMI terhadap Palestina telah banyak dilakukan dengan berbagai bentuk. Seperti bantuan donasi buat rakyat Palestina senilai Rp 2 miliar, serta kampanye kemerdekaan Palestina termasuk penandatangan petisi solidaritas.

"UMI memberikan donasi bagi rakyat Palestina melalui Duta Besarnya di Indonesia. Pada peringatan 1 Muharram kami mengampanyekan Free (kemerdekaan) Palestine, serta berbagai petisi solidaritas dan gerakan solidaritas lainnya," kata Prof Sufirman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement