REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Biro Hamas (harakatul muqawwamah al islamiyah/gerakan perlawanan Islam terhadap Israel) Ismail Haniyeh wafat saat berada di rumahnya di Kota Teheran, Iran. Operasi militer menggunakan peluru yang dikendalikan dari jarak jauh tersebut berlangsung pada dinihari di saat banyak orang terlelap dalam tidur.
Kematian Haniyeh direspons dengan dukacita berbagai kalangan dari banyak negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengungkapkan duka cita tersebut. Sejumlah simpatisan pendukung perjuangan Palestina merdeka juga mengungkapkan hal yang sama.
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla mengungkapkan perasaan tersebut. Dia juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hamas juga mengeluarkan pernyataan resmi dengan mengutip Surah Ali Imran ayat 169,
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Wa lā taḥsabannallażīna qutilụ fī sabīlillāhi amwātā, bal aḥyā`un 'inda rabbihim yurzaqụn
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Lihat halaman berikutnya >>>