Senin 22 Jul 2024 17:37 WIB

Anggota Parlemen Prancis: Delegasi Israel tidak Diterima di Olimpiade Paris

Penentangan terhadap kampanye Israel di Gaza adalah inti dari kampanye LFI.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Logo atau simbol Olimpiade terpasang di menara Eiffel, Paris, Prancis, 13 Juni 2024. Logo Olimpiade dipasang di Menara Eiffel 50 hari sebelum dimulainya Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.
Foto: EPA-EFE/Mohammed Badra
Logo atau simbol Olimpiade terpasang di menara Eiffel, Paris, Prancis, 13 Juni 2024. Logo Olimpiade dipasang di Menara Eiffel 50 hari sebelum dimulainya Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Seorang anggota parlemen sayap kiri Prancis memicu pertikaian politik pada Ahad lalu dengan mengatakan atlet Israel tidak diterima di Olimpiade Paris karena perang Israel-Hamas di Gaza, yang menurut seorang menteri senior memiliki “isyarat anti-Semitisme.”

Anggota Parlemen France Unbowed (LFI) Thomas Portes menempatkan target pada atlet Israel, Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Gerald Darmanin mengatakan kepada penyiar France 2, menggemakan kritik yang dibuat oleh kelompok besar Yahudi pada Ahad pagi.

Baca Juga

Ketua Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi di Prancis, Yonathan Arfi mengatakan atlet Israel yang paling berisiko di Olimpiade. Merujuk pada 11 orang Israel yang dibunuh oleh pejuang Palestina pada tahun 1972 di Olimpiade Munich.

Dalam postingan di X, Arfi mencap komentar Portes tidak bertanggung jawab dan menuduhnya melegitimasi Hamas.

Dikutip dari laman The Arab Weekly, Senin (22/7/2024), Portes mengatakan pada rapat umum untuk mendukung Palestina bahwa delegasi Israel tidak diterima di Paris. Para olahragawan Israel tidak diterima di Olimpiade Paris dan menyerukan mobilisasi di sekitar acara tersebut.

Portes kemudian mengatakan kepada surat kabar Parisien bahwa Diplomat Prancis harus menekan Komite Olimpiade Internasional untuk melarang bendera dan lagu kebangsaan Israel, seperti yang dilakukan terhadap Rusia.

“Sudah waktunya untuk mengakhiri standar ganda,” kata Portes.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah atlet Rusia akan diizinkan berkompetisi di Paris sebagai individu dan tidak menggunakan warna negara mereka, dan hanya boleh bertanding setelah diperiksa untuk memastikan bahwa mereka tidak menyatakan dukungan terhadap perang tersebut.

Perang Gaza Membelah Kiri

Penentangan terhadap kampanye Israel di Gaza adalah inti dari kampanye LFI menjelang pemilu Eropa bulan lalu.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah Gaza mengatakan pada Ahad bahwa hampir 39.000 orang wafat dalam pertempuran melawan Israel, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Ketidakjelasan yang dirasakan dalam tanggapan LFI terhadap pembantaian di bulan Oktober memecah aliansi partai-partai sayap kiri, yang dengan enggan melakukan reformasi dalam pemilihan parlemen bulan ini, namun sejak itu kesulitan untuk menemukan titik temu meski menjadi yang pertama.

Selain Darmanin dan kelompok Yahudi, Portes juga mendapat serangan dari sekutu parlemen di partai Sosialis dan konservatif.

“Tentu saja para atlet Israel diterima, seperti semua olahragawan dari seluruh dunia. Bukan karena siapa mereka tapi karena apa yang mereka lakukan,” tulis anggota parlemen dari Partai Sosialis Jerome Guedj.

Beberapa anggota parlemen LFI mendukung Portes.

“Bendera Israel, yang berlumuran darah orang-orang tak berdosa di Gaza, tidak boleh berkibar di Paris musim panas ini,” tulis anggota parlemen Aymeric Caron.

Tim sepak bola Israel akan memainkan pertandingan Olimpiade pertamanya melawan Mali di stadion Parc des Prince Paris pada Rabu, dua hari sebelum upacara pembukaan.

Kantor Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada Ahad lalu bahwa dia akan menghadiri parade perahu hari Jumat di sungai Seine dan peringatan kematian warga Israel di Munich pada tahun 1972.

Sumber:

 https://thearabweekly.com/french-mp-sparks-outrage-after-saying-israelis-not-welcome-olympics

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement