Rabu 17 Jul 2024 08:40 WIB

Abu Hamza: Peledak Al-Quds Rusak Tank-Tank Israel

Para pejuang menargetkan kendaraan militer Israel

Israeli Merkava tanks from the Reserve Brigade 4 are loaded on trucks after they pulled out from southern Gaza Strip, at an undisclosed location in Israel, 28 January 2024. More than 26,200 Palestinians and at least 1,330 Israelis have been killed, according to the Palestinian Health Ministry and the Israel Defense Forces (IDF), since Hamas militants launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October 2023, and the Israeli operations in Gaza and the West Bank which followed it.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Israeli Merkava tanks from the Reserve Brigade 4 are loaded on trucks after they pulled out from southern Gaza Strip, at an undisclosed location in Israel, 28 January 2024. More than 26,200 Palestinians and at least 1,330 Israelis have been killed, according to the Palestinian Health Ministry and the Israel Defense Forces (IDF), since Hamas militants launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October 2023, and the Israeli operations in Gaza and the West Bank which followed it.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Abu Hamza, juru bicara militer Brigade al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), mengumumkan pasukan perlawanan berhasil menetralisir pasukan penjajah Israel dari jarak dekat di lingkungan al-Shujaiya, Gaza utara.

Dalam sebuah pernyataan, Abu Hamza menekankan ketidakefektifan strategi penjajah Israel di Rafah, lingkungan Shabora, Yibna, dan Tell al-Sultan. Abu Hamza mengonfirmasi alat peledak menargetkan dan merusak tank-tank penjajah. Dia menegaskan, para pejuang masih mampu mempertahankan berbagai wilayah.

Baca Juga

Abu Hamza juga mengutuk penganiayaan terhadap para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, dan menggambarkannya sebagai cerminan dari kebrutalan dan ketidakadilan Zionis yang sistematis. Dia menegaskan bahwa hak-hak tahanan dilanggar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pasukan pendudukan.

Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina memprioritaskan nasib para tawanan, dengan menyatakan, “Pembebasan mereka tidak bisa dihindari meskipun ada arogansi dan penindasan dari musuh.”

Selain itu, Abu Hamza menuduh penjajah Israel menggunakan taktik “tercela” dengan menargetkan warga sipil dan melakukan pembantaian untuk menutupi kegagalan operasional mereka.

Dia menegaskan kembali bahwa pihak perlawanan bertekad untuk melanjutkan perjuangan dengan segala cara dan metode yang tersedia sampai penjajah diusir. Para pejuang pun menyerukan mobilisasi dan upaya tempur yang berkelanjutan.

Pasukan pendudukan Israel mengumumkan pada Kamis bahwa mereka akan menghentikan serangan mereka terhadap al-Shujaiya. Pengumuman ini bertepatan dengan serangan lanjutan yang dilakukan oleh Perlawanan, yang menggarisbawahi kehadiran Perlawanan yang gigih di daerah tersebut, serta kemampuan operasionalnya yang kuat.

Brigade al-Quds mengatakan, para pejuang mereka menembakkan rentetan peluru mortir ke arah pasukan pendudukan Israel yang diposisikan di puncak bukit di tenggara al-Shujaiya.

Para pejuang Brigade Al-Quds yang kembali dari garis depan pada Rabu juga melaporkan telah melakukan beberapa serangan yang mencakup konfrontasi langsung dengan pasukan penjajah dan operasi penembakan.

Faksi Perlawanan mengungkapkan, para pejuangnya menyerang pasukan khusus Israel yang diposisikan di sebuah bangunan di lingkungan itu. Mereka mengonfirmasi adanya korban di antara pasukan pendudukan.

Pejuang Brigade Al-Quds juga meledakkan beberapa alat peledak IED, menargetkan kendaraan Israel, dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan pasukan Israel di lingkungan tersebut. Sebuah unit penembak jitu juga menembak seorang tentara Israel di dekat puncak bukit yang disebutkan sebelumnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement