Senin 08 Jul 2024 11:30 WIB

Ratusan Santri dan Warga Jakarta Pawai Obor Rayakan Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah

Pawai obor menyemarakkan malam tahun baru hijriyah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah warga mengikuti pawai obor di kawasan Kayu Manis, Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga mengikuti pawai obor di kawasan Kayu Manis, Jakarta, Sabtu (6/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan santri Taman Pendidikan Al-Qu'an (TPQ) dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum, Penggilingan RT 08 RW 06 Cakung, Jakarta Timur merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah dengan doa dan kegiatan pawai obor.

Perayaan tahun baru Islam diawali dengan pembacaan Yasin dan doa akhir 1445 Hijriyah yang diikuti oleh santri TPQ dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum. Kegiatan ini terlaksana berkolaborasi dengan remaja masjid Al-Ikhlas RT, 08 RW 06 Penggilingan Cakung Jakarta Timur.

Baca Juga

Pawai obor dimulai dari halaman gedung Miftahul Ulum terus jalan kaki sepanjang jalan raya Penggilingan Cakung Jakarta Timur. Melalui pawai ini, para santri dan warga pun menyambut datangnya bulan Muharram tahun ini dengan riang gembira.

Pengasuh Miftahul Ulum, KH Abdul Muiz Ali mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk syiar Islam kepada masyarakat tentang pentingnya mengingat nama-nama bulan Islam dalam kalender Hijriyah.

"Murid dan santri TPQ dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum diajarkan untuk membiasakan menyebut hari Ahad ketimbang hari menyebut Minggu," ujar Kiai Muiz kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Selain mengenalkan akidah dan ibadah yang benar ala Aswaja, menurut dia, TPQ dan Madrasah Diniyah Miftahul Ulum juga fokus pada pembelajaran Alquran dan belajar membaca kitab kuning metode Al-Miftah Lil Ulum pondok pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur.

"Harapannya, anak-anak yang belajar di Miftahul Ulum, selain bisa beribadah dengan benar, berakidah dengan benar, juga punya kemampuan membaca Alquran dan membaca kitab kuning," kata alumnus Ponpes Sidogiri ini.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat ini berharap, kegiatan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam ini bisa dilaksanakan di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Sehingga, ajaran Islam lebih tersyiarkan lebih luas lagi.

"Kegiatan peringatan tahun baru Islam seperti ini perlu terus disyiarkan, apalagi di kota-kota," jelas Kiai Muiz. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement