Rabu 03 Jul 2024 10:23 WIB

Saat Genosida Berlangsung, Israel Diserang 'Pasukan' Nyamuk West Nile

Virus ini ditularkan secara alami hanya melalui nyamuk yang terinfeksi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Nyamuk penyebab virus west nile
Foto: cdc
Nyamuk penyebab virus west nile

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat kampanye genosida Israel masih berlangsung di Gaza, Virus West Nile memakan korban di Israel. Sebanyak tujuh warga Israel meninggal dunia, dan 100 orang warga lainnya telah terinfeksi penyakit ini, demikian menurut informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Israel.

Dari jumlah tersebut, saat ini ada delapan pasien dalam kondisi kritis dan masih dirawat di ruang ICU. Sebagian besar pasien adalah penduduk Israel tengah. Sementara itu, beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.

Baca Juga

Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya diberi ventilasi dan dalam kondisi kritis. Sejauh ini, lima pasien telah meninggal di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Delapan orang dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga terinfeksi belum diverifikasi di laboratorium pusat untuk virus tersebut.

Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius dan sedang diberi ventilator dan obat penenang. Pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, demikian seperti dilansir Jerusalem Post, Rabu (3/7/2024)

Dilansir dari laman WHO, infeksi WNV tidak menunjukkan gejala (tidak ada gejala) pada sekitar 80% orang yang terinfeksi, atau dapat menyebabkan demam West Nile atau penyakit West Nile yang parah.

Sekitar 20% orang yang terinfeksi WNV akan mengalami demam West Nile. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri tubuh, mual, muntah, kadang-kadang disertai ruam kulit (pada batang tubuh) dan pembengkakan kelenjar getah bening.

photo
Nyamuk menggigit burung dan menularkan virus West Nile. Virus West Nile dikabarkan sedang merebak di Israel. (ilustrasi). - (Dok. Freepik)

The Jerussalem Post menulis, berdasarkan literatur medis, virus ini ditularkan secara alami hanya melalui nyamuk yang terinfeksi, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa infeksi dapat menyebar dari hewan ke manusia. Tidak ada vaksin bagi manusia untuk melawan virus ini. Saat ini, vaksin hanya tersedia untuk perlindungan pada kuda.

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Upaya dilakukan untuk memberikan infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon, yang dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan untuk menghilangkan penyebaran virus di dalam tubuh.

Sebagai bagian dari perawatan mereka, pasien menerima cairan, antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder, dan, bila diperlukan, dipasang alat ventilasi. Cara utama untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk melalui penggunaan obat nyamuk, tirai jendela yang memadai, pakaian yang sesuai, dan melaporkan kelompok nyamuk di dekat tempat penampungan air kepada pihak yang berwenang.

Tanda peringatan apa yang memerlukan kunjungan ke ruang gawat darurat setelah gigitan nyamuk? Tanda-tanda peringatan termasuk demam berkepanjangan selama lebih dari seminggu, beberapa kali muntah ketika mencoba minum, tidak buang air kecil selama lebih dari sepuluh jam, pernapasan cepat (lebih dari 20 kali per menit pada orang dewasa, lebih dari 40 kali per menit pada anak-anak), penurunan kesadaran, keengganan terhadap cahaya, dan sakit kepala yang intensitasnya tidak biasa atau membangunkan Anda dari tidur.

Virus yang menyerang Israel terjadi saat negara zionis tersebut masih melakukan aksi genosidanya di jalur Gaza. Militer Israel tak henti membunuh perempuan dan anak-anak di berbagai daerah di Gaza. Mereka pun kembali melakukan perintah evakuasi bagi warga di Khan Younis dan Shujaiya.

Jumlah warga sipil yang syahid sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, pada 7 Oktober 2023, telah mencapai lebih dari 37.900 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 87.060 orang lainnya terluka. Ribuan korban masih hilang; entah terkubur di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan, karena tim penyelamat menghadapi kesulitan besar untuk menjangkau mereka.

 

Virus Berasal dari Uganda..

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement