REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF)/Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pada Selasa (2/7/2024) bahwa YAF melakukan operasi gabungan dengan Perlawanan Islam Irak. Operasi tersebut berhasil menargetkan target vital di Haifa dengan rudal jelajah.
Saree menjelaskan bahwa operasi itu dilakukan dengan menggunakan beberapa rudal jelajah dan berhasil mengenai target, lapor Al-Mayadeen.
Dia menegaskan, operasi bersama dengan Perlawanan Islam Irak akan terus berlanjut, untuk mendukung rakyat Palestina hingga agresi di Jalur Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.
Sebelumnya, YAF mengumumkan pada Senin bahwa mereka melakukan empat operasi militer yang signifikan yang menargetkan kapal-kapal milik Amerika Serikat, Inggris, dan pendudukan Israel.
Saree merinci serangan-serangan tersebut dalam sebuah pernyataan. Operasi pertama menargetkan kapal Israel MSC Unific VI di Laut Arab dengan menggunakan beberapa rudal jelajah. Operasi kedua, menurut Saree, menargetkan kapal tanker minyak AS Delonix di Laut Merah dengan rudal balistik. Ini merupakan serangan kedua terhadap Delonix dalam pekan yang sama.
Pada operasi ketiga, pasukan Yaman menargetkan kapal kargo Inggris Anvil Point di Samudra Hindia dengan rudal jelajah. Operasi keempat menargetkan kapal Lucky Sailor di Laut Mediterania, lagi-lagi menggunakan rudal jelajah.
Angkatan Bersenjata Yaman menggarisbawahi bahwa serangan ini disebabkan oleh perusahaan pemilik kapal yang melanggar larangan memasuki pelabuhan di wilayah Palestina yang diduduki.