REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percaya akan kedatangan hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang utama. Itu tidak sekadar mengetahui bahwa dunia ini akan sampai kepada kehancuran. Setiap Muslim pun wajib meyakini, Allah SWT akan membangkitkan seluruh manusia dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar. Sesudah itu, pengadilan-Nya digelar untuk memutuskan, di manakah tempat akhir setiap orang: surga atau neraka.
Islam mengajarkan umatnya agar tidak menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan. Jangan silau akan kehidupan dunia nan fana. Sebab, akhirat lebih utama dan kekal.
وَالۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ وَّ اَبۡقٰىؕ
"padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal" (QS al-A'la: 17).
Keadaan manusia di Padang Mahsyar akan bergantung pada kadar keimanan dan ketakwaan mereka selama di dunia dahulu. Pada Hari Pengumpulan (Yaum al-Mahsyar), matahari didekatkan. Begitu banyak orang yang tenggelam dalam keringatnya sendiri.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pada hari kiamat, matahari didekatkan ke manusia hingga sebatas satu mil. Kemudian, mereka bercucuran keringat sesuai amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang berkeringat hingga tumitnya. Ada yang berkeringat hingga lututnya. Ada yang berkeringat hingga pinggang. Ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat" (HR Muslim).
Maka, beruntunglah orang-orang beriman yang mendapatkan naungan 'Arys Allah. Mereka adalah yang dahulu berbuat kebajikan, seperti gemar memakmurkan masjid dan berzikir pada Allah dalam kondisi sendirian hingga menangisi dosa-dosanya.
Satu hari di Yaum al-Mahsyar sangat lama bila dibandingkan satu hari di dunia. Perbandingannya adalah satu hari di Padang Mahsyar setara dengan 50 ribu tahun di dunia. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, dijelaskan ihwal durasi tersebut.
Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang pun pemilik simpanan yang tidak menunaikan haknya (mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan) kecuali Allah akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya, hingga Allah SWT berkenan menetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Nya pada hari yang lamanya mencapai 50 ribu tahun yang kalian perhitungkan (berdasarkan tahun dunia). (Baru) setelah itu, ia akan melihat jalannya, apakah ke surga atau ke neraka” (HR Ahmad).