Senin 01 Jul 2024 06:40 WIB

Tanda Kiamat Budak Melahirkan Tuannya, Apa Maksudnya?

Ada berbagai tafsiran tentang hadis mengenai budak melahirkan tuannya.

Tanda-tanda kiamat (ilustrasi)
Foto:

Pandangan ketiga, tersebarnya kebodohan dan makin banyak orang abai syariat Islam. Dalam pandangan ini, apa yang disampaikan Nabi SAW merupakan simbol dari kebodohan yang dialami oleh umat. Selain kebodohan, juga terhinanya kaum Muslimin.

Pandangan keempat, tersebarnya zina dan nikah syubhat. Penafsiran ini menyampaikan bahwa kiamat akan didahului dengan tersebarnya zina di mana-mana, sampai para wanita budak melahirkan anak dari orang yang merdeka. Itu terjadi lewat perzinaan yang melanggar syariat Islam.

"Atau zina sudah menjadi sebuah fenomena massal dan kebiasaan masyarakat sehari-hari. Di mana-mana kita temui zina, bahkan di kampung sendiri. Sesuatu yang di masa lalu masih tabu kita dengar, tapi hari ini tidak demikian. Di layar kaca, misalnya, ditayangkan bagaimana selingkuh dan perzinaan berubah dari tontonan menjadi tuntunan," jelas Ustaz Ahmad.

Dalam Alquran dan beberapa hadis Rasulullah SAW, ada lima prinsip pokok dalam yang harus dilakukan seorang Muslim saat memperlakukan budak. Kelimanya menjadi jalan untuk menghapuskan sistem perbudakan dari muka bumi.

Pertama, berbuat baiklah pada hamba sahaya, sebagaimana kita berbuat baik pada kedua orang tua sendiri, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, dan tetangga jauh.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS an-Nisa: 36).

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa antara budak dan orang tua sendiri pun terdapat kesamaan, yakni sama-sama manusia. Ini menunjukkan, Islam mengajarkan kesetaraan di antara insan.

Nabi SAW melarang seorang Muslim... Selanjutnya...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement