Sabtu 29 Jun 2024 07:15 WIB

Melalui Mimpi, Rasulullah Menegur Bilal

Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal, mengapa sahabatnya itu jarang menjenguknya.

Kubah hijau di Madinah, Arab Saudi menjadi tanda di bawahnya terdapat makam Rasulullah SAW.
Foto:

Inilah saat-saat yang teramat dirindukan segenap warga Madinah. Kota itu seakan-akan diliputi kebisuan. Hanya suara azan Bilal yang menggema ke segala penjuru.

Betapa terkesimanya mereka karena merasa zaman kembali berputar, seperti ketika masih bersama Rasulullah SAW. Seluruh orang keluar dari rumah masing-masing. Tangis pun pecah mengiringi usainya azan dari lisan Bilal bin Rabah.

Bagaimanapun, perasaan Bilal masih belum kuasa untuk tetap tinggal di Kota Nabi. Hanya beberapa hari di sana, ia pun pergi lagi ke Syam.

Suatu saat, Umar bin Khattab melintasi wilayah Syam. Di Damaskus, sang khalifah kedua bertemu dengan Bilal bin Rabah.

Al-Faruq bersyukur menjumpai sosok yang lama meninggalkan Madinah itu dalam keadaan sehat. Satu permintaan dari Khalifah Umar, yakni agar Bilal mengumandangkan azan.

Ia sungguh-sungguh merindukan suara azan dikumandangkan, sebagaimana di zaman Rasulullah SAW dahulu. Tidak kuasa, Umar pun menangis lantaran mengingat kenangan-kenangan bersama Nabi SAW begitu mendengarkan lantunan azan dari lisan Bilal.

Sampai ajal menjemputnya, Bilal bin Rabah menetap di Damaskus. Ia wafat pada 20 Hijriyah.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement