Usulan Fadeev mendapat tanggapan beragam. Ketua Komite Buruh Duma Negara, Yaroslav Nilov, mengatakan bahwa tindakan apa pun harus didiskusikan secara tertutup dengan perwakilan kelompok Muslim dan pemerintah daerah, tanpa liputan media secara luas.
Ketua Mufti Moskow, Ildar Alyautdinov, memperingatkan bahwa pelarangan niqab dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan umat Islam di Rusia dan menyebabkan kerusuhan baru.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/005083200-1719302580-830-556.jpg)
Alyautdinov mengatakan kepada RIA Novosti pekan lalu bahwa komunitas Muslim Rusia akan mendukung pelarangan niqab hanya jika aparat penegak hukum mampu membuktikan hubungan langsung antara penggunaan niqab dan meningkatnya risiko ekstremisme.
Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia adalah negara multinasional dan multi-agama yang memperlakukan semua orang dengan hormat. Putin menekankan bahwa ada 190 kelompok etnis yang tinggal di negara yang dulu merupakan Uni Soviet tersebut.