Kamis 27 Jun 2024 04:36 WIB

JK: Masjid Inti Persatuan dan Kesatuan Umat Islam di Dunia

JK imbau pengurus DMI makmurkan masjid

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Jusuf Kalla melantik pengurus DMI di Jakarta
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Jusuf Kalla melantik pengurus DMI di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI), Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, DMI mengurus masjid dan kemasjidan, artinya DMI mengurus Baitullah, suatu tugas yang sangat mulia. Tadi ada ayat Alquran yang dibacakan, barang siapa yang membangun masjid maka di akhirat nanti akan dibangunkan istana.

"Jadi tugas kita berat tapi sangat mulia yaitu mengurus masjid," kata Jusuf Kalla yang akrab disebut JK saat Pengukuhan Pengurus Pimpinan DMI Masa Khidmat Tahun 2024-2029 dan Peringatan Milad Ke-52 DMI, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga

JK mengatakan, selalu menyampaikan bahwa masjid adalah inti persatuan dan kesatuan umat Islam di manapun di dunia ini. Berbeda dengan umat agama lain yang terpisah-pisah. Kalau Kristen ada Protestan yang terbagi-bagi dalam berbagai sekte dan suku. Dalam pidatonya, JK meminta maaf karena menjadikan Kristen sebagai contoh.

JK menjelaskan, tapi kalau masjid, siapapun yang membangunnya, semuanya untuk umat Islam. Walaupun berbeda-beda sedikit ritualnya.

"Saya kemarin di Afghanistan agak malu sedikit, begitu (imam) dia sebut waladholin, langsung saya aamiin, ternyata saya sendirian karena mereka mazhab Hanafi yang tidak ada aamiinnya, saya otomatis aamiin, itu saja (contoh) perbedaannya yang lainnya sama," ujar JK.

JK menceritakan bahwa pernah sholat di masjid Syiah, awalnya tidak tahu itu masjid Syiah. Ada orang mengambil batu, maka ikut mengambil batu. Saat orang meletakan batu di atas tempat sujud, maka ikut meletakan batunya juga.

"Oh ternyata dahinya di batu itu, bagi saya saat sujud batunya saya geser ke kanan, jadi yang begitu saja (perbedaannya) intinya sama umat ini," jelas JK.

JK mengungkapkan, alhamdulillah, ketika banyak rumah ibadah di negara lain ditutup dan dijual, tapi di Indonesia bertambah.

JK menjelaskan, ada satu garis dalam hukum ekonomi, apabila negara semakin makmur maka semakin kurang beribadah. Tapi alhamdulillah dengan masyarakat Indonesia, walau tidak semakmur dengan masyarakat Eropa dan Amerika, tapi kemakmuran itu tumbuh karena jumlah masjid bertambah terus.

"Itu suatu teori yang terbalik, tapi kita bersyukur, kenapa itu terjadi, karena hari kerja diubah, dulu orang hari Jumat jam 11.00 pulang ke rumah, jam 02.00 (siang) pulang ke rumah jadi sholatnya di rumah," kata JK.

Tapi sekarang, dikatakan JK karena hari Sabtu libur maka hari Jumat pulang kerja pukul 04.00 (sore). Artinya sholat Jumat di kantor, maka kantor di negeri yang mayoritas Muslim ini pasti ada masjidnya. Di sekolah ada mushola, di mall ada masjid.

"Tahukah bapak perusahaan apa yang paling banyak bikin mushola, kita kasih penghargaan, ternyata Pertamina, karena setiap pom bensin (SPBU) ada musholanya," ujar JK.

JK mengingatkan, karena itulah tugas DMI bukan semakin kecil tapi semakin besar. Maka pengurus DMI lebih besar dari yang lalu, tapi jangan hanya jumlahnya yang besar, kerjanya juga harus besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement