REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyin Bogor Habib Bahar bin Smith mengecam Rhoma Irama yang menceritakan pengalamannya ceramah bersama seorang habib. Di mana, menurut Rhoma Irama, habib itu menyampaikan tidak mengapa ada habib yang maksiat karena kemuliaan nasab atau keturunannya yang bersambung ke Rasulullah.
Terkait hal itu, Habib Bahar meminta Rhoma Irama untuk tidak membuat fitnah. Saat berbicara di depan masyarakat, Habib Bahar mengajak para jamaahnya untuk tidak percaya dengan pernyataan Rhoma Irama.
Dia pun bertanya balik ke Rhoma Irama, siapa habib yang mengajarkan berbuat dosa dalam Islam masuk surga.
"Makanya saya tanya, siapa habibnya? Di mana, kapan dia ngomong?" kata Habib Bahar dengan nada tinggi di depan jamaah dalam video yang dikutip Republika, Rabu (19/6/2024).
"Kalau memang ada habib yang ngomong begitu, saya yang bantai dia di depan Rhoma Irama, saudara-sudara Makanya Rhoma Irama jangan asal fitnah, jaga kau punya mulut jaga kau punya bacot," ujar Bahar.
Dia menegaskan, semua habib, meskipun keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, jika berbuat dosa maka tidak perlu diikuti. Pun jika ada habib mengajak kemaksiatan maka sudah pasti masuk neraka.
Terlepas dari pernyataan Habib Bahar dan Rhoma Irama tersebut, bagaimana sebenarnya Islam memperlakukan pelanggar hukum?