Rabu 19 Jun 2024 12:28 WIB

Kemendag Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban

Kemendag RI menyalurkan 2.500 paket daging kurban.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) membagikan sembako kepada warga di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) membagikan sembako kepada warga di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyalurkan sebanyak 174 hewan kurban kepada masyarakat dan pekerja di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan, penyaluran ini menjadi sebuah kegiatan rutin tahunan setiap hari raya Idul Adha.

"Kemendag mengumpulkan 70 ekor sapi, 104 ekor kambing, hasil sumbangan yang dikumpulkan DKM Masjid di sini dari staf, pegawai, dan pejabat di Kemendag," kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga

Pihak yang dimaksud adalah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) al-Arief yang berlokasi di kompleks kantor Kemendag RI, Jakarta. Daging kurban ini berasal dari sembelihan hewan-hewan, yang merupakan sumbangan dari jajaran pegawai kementerian tersebut.

Secara simbolis, Zulkifli menyalurkan 2.500 paket daging kurban kepada masyarakat dan pekerja wilayah kantor Kemendag. Ia berharap, penyaluran tersebut dapat memberikan dampak positif kepada mereka. Begitu pula dengan para shahibul qurban yang telah melakukan amal ibadah khas Idul Adha ini melalui Masjid al-Arief.

"Yang di sini saja ada 2.500 dan ada yang di (tempat) yang lain. Semoga ini menjadi amal saleh, berbagi di Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah," ujar Mendag.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini juga mengajak semua pihak yang terlibat untuk memastikan, hewan kurban yang disalurkan telah memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan. Karena itu, ia menyarankan, penyembelihan dilakukan di rumah-rumah pemotongan hewan (RPH).

"Tapi kalau memang tempatnya khusus, daerahnya luas, tidak dekat perumahan, membuang kotorannya gampang, itu saya kira masih oke, dan yang memotong juga yang sudah terlatih. Namun, kalau di perkampungan, nanti kotoran sapinya, darahnya ke mana-mana, itu kan enggak baik," kata Zulhas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement