REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Khutbah Arafah yang disampaikan pada saat puncak haji wukuf di Masjid Namira di Makkah, Sabtu (15/6/2024) diperkirakan menjangkau satu miliar pendengar di seluruh dunia.
Menurut laporan Saudi Press Agency, khutbah tersebut diterjemahkan langsung ke dalam 20 bahasa sebagai bagian dari inisiatif terobosan yang diluncurkan oleh Raja Salman pada 2018. Terjemahan non-simultan ke dalam 17 bahasa juga dilakukan.
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah! Ini Panduan Doa Lengkap Menyembelih Hewan Kurban
Dilansir dari laman Arab News, Ahad (16/6/2024), dipelopori oleh Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci, proyek ini berfungsi sebagai landasan dalam menyebarkan pesan moderasi dan sentrisme yang dianut oleh tempat-tempat suci tersebut.
“Khutbah-khutbah yang diterjemahkan mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam, sebuah agama yang dibangun atas dasar belas kasihan, toleransi, dan kehidupan damai,” kata laporan itu.
Ketika proyek ini pertama kali diluncurkan pada 2018, terjemahan hanya ditawarkan dalam lima bahasa. Jangkauannya terus berkembang setiap tahunnya. Khutbah diterjemahkan ke dalam semakin banyak bahasa dan disiarkan di berbagai platform, termasuk platform digital, radio FM, dan saluran televisi Islam.
“Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen tak tergoyahkan Kerajaan Arab Saudi untuk melayani Islam dan komunitas Muslim global,” kata laporan itu.
Inisiatif ini mencontohkan dedikasi Arab Saudi untuk melayani Dua Masjid Suci dan jamaahnya. Hal ini lebih mencerminkan komitmen kepemimpinan untuk mempromosikan global perdamaian dan nilai-nilai toleransi dan moderasi.
“Setelah melampaui 200 juta pendengar pada 2020, proyek ini memenuhi tanggung jawab suci Kerajaan dalam merawat Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya. Dengan menerjemahkan khutbah Arafah, mereka secara efektif membagikan pesan dari situs-situs suci ini kepada seluruh dunia Muslim,” ujarnya.