Sabtu 15 Jun 2024 09:33 WIB

Saat Manusia Meninggalkan Tawaf dan Munculnya Al-Masih Si Pendusta

Jika tak ada yang bertawaf, itu pertanda Ka'bah akan diangkat dari muka bumi

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat.
Foto:

Seorang sahabat Rasulullah mengatakan, Allah selalu melihat penghuni bumi. Yang pertama kali dilihat adalah penghuni Tanah Suci atau al-Haram, yaitu yang berada di Makkah, terutama mereka yang berada di Masjidil Haram. Barang siapa yang dilihat Allah sedang bertawaf maka orang tersebut mendapatkan ampunan. Jika Allah melihat manusia sedang shalat maka orang tersebut mendapatkan hal yang sama.

Al-Gazali menceritakan, tak ada kota lain yang istimewa seperti al-Haram. Di kota tersebut, orang yang baru berniat jahat saja sudah diancam dengan siksaan pedih dari Allah. Sebaliknya, mereka yang berniat baik, mendapatkan pahala berlimpah.

photo
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Selasa, 11 Juni 2024. - (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Seorang alim, Prof Mutawalli Sya'rawi, mengatakan, Makkah adalah kota dengan berbagai keutamaan. Muslim yang memahami kota tersebut sebagai tempat perjuangan Rasulullah berdakwah akan berdoa dengan tenang. Dalam bukunya Alhajj Almabrur dia mengatakan, mereka merenungkan betapa mulianya Rasulullah dan nabi sebelumnya mempertahankan agama Allah di sana.

Mereka tak hanya merasakan Makkah sebatas karya manusia, tapi juga tanah yang suci dari dosa dan perbuatan jahat, sehingga dianggap sebagai rumah Allah. Mereka berdoa dengan tulus, memohon ampunan Allah. Mereka merendahkan diri, bertaubat, merenungkan dosa yang telah diperbuat, hingga membuat air mata menetes. Kesombongan keluar berbarengan dengan air mata yang membasahi pipi.

Mutawalli mengatakan, selesai menangis, kemudian kembali ke kampung halaman. Muslim yang baru saja mengunjungi Tanah Suci, akan kembali merindukan pengalamannya menangis di al-Haram. Pengalaman itu menjadi pengingat agar tak lagi melakukan dosa.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement