Jumat 14 Jun 2024 09:11 WIB

Dua Metode Ini Penyebab Hari Idul Adha Muhammadiyah dan Arab Saudi Beda, Ikut Siapa?

Tahun ini, Muhammadiyah dan Arab Saudi merayakan Idul Adha pada tanggal berbeda

Bendera Muhammadiyah di arena Muktamar Solo.
Foto:

Saudi gunakan Rukyatul Hilal

Rukyatul Hilal, di sisi lain, adalah metode yang mengandalkan pemantauan hilal (bulan sabit pertama) secara visual saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan kamariah. Rukyat dilakukan hanya jika telah terjadi konjungsi bulan-matahari dan pada saat matahari terbenam, hilal berada di atas ufuk dan dalam posisi yang memungkinkan untuk terlihat.

Jika pada tanggal tersebut hilal tidak terlihat, baik karena faktor cuaca atau memang hilal belum tampak, maka bulan kamariah digenapkan menjadi 30 hari.

Pemerintah Arab Saudi, yang menggunakan metode Rukyatul Hilal, mengumumkan bahwa hilal berhasil terlihat pada Maghrib 6 Juni 2024. Dengan penampakan hilal ini, mereka menetapkan Jumat, 7 Juni 2024, adalah awal Dzulhijjah 1445 H. Berdasarkan keputusan ini, Idul Adha dirayakan pada Ahad, 16 Juni 2024.

Solusi untuk menyamakan hari-hari besar bulan Islam seperti hari Arafah dan Idul Adha ialah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). KHGT memiliki prinsip satu hari satu tanggal yang sama di seluruh dunia. Dengan penerapan KHGT, diharapkan tidak akan ada lagi perbedaan dalam perayaan hari-hari besar Islam, termasuk Idul Adha, sehingga seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merayakannya secara serempak.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement