Rabu 05 Jun 2024 14:12 WIB

Pemeriksaan Ketat, Jamaah Haji Indonesia Diimbau tidak Keluar dari Makkah

Jamaah haji Indonesia harus mempersiapkan puncak haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Petugas melayani jamaah haji.
Foto: Dok Republika
Petugas melayani jamaah haji.

Oleh Muhyiddin dari Makkah Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan yang sangat ketat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Jamaah yang tidak memiliki visi haji atau tasreh tidak diperbolehkan masuk ke kota Makkah. Aparat keamanan Arab Saudi pun telah diterjunkan untuk melakukan razia di hotel-hotel dan juga menjaring jamaah di berbagai titik check point. 

Baca Juga

Namun, jamaah calon haji (Calhaj) Indonesia sendiri masih ada yang keluar dari Makkah atau area perhajian. Karena itu, Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk tidak keluar dari kota Makkah. 

Dia menjelaskan, jumlah jamaah Indonesia yang telah tiba di kota Makkah hingga saat ini sudsh mencapai 75 persen atau sebanyak 449 koter. Kondisi kota Makkah pun sudah semakin padat. 

 

"Pemeriksaan di checkpoint kita masuk kota Makkah juga semakin ketat. Karena itu, untuk keselamatan dan kenyamanan jamaah haji, kami mengimbau agar mematuhi surat edaran yang telah kami buat agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota perhajian," ujar Khalil saat diwawancara di Kantor Daker Makkah di wilayah Syasyah, Selasa (4/6/2024) malam. 

Menurut dia, beberapa rombongan jamaah yang melaksanakan ziarah ke luar kota Makkah baru-baru ini telah mendapatkan kendala saat akan memasuki ke area perhajian lagi. Namun, setelah pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait, rombongan jamaah itu akhirnya bisa kembali ke Makkah. 

"Oleh karena itu karena pemeriksaan yang begitu ketat, memohon kepada jamaah haji untuk tidak melaksanakan perjalanan ke luar kota Makkah, terutama sebelum Puncak Haji," ucap Khalil. 

Dia pun menyarankan kepada jamaah Indonesia agar fokus beribadah di kota suci Makkah saja. Bagi jamaah yang belum melaksanakan umrah wajib disarankan juga untuk segera melaksanakan umrah wajib. 

Sementara, jamaah yang sudah melaksanakan ibadah umrah wajib diminta untuk tidak bolak-balik melaksanakan ibadah sunnah ke Masjidil Haram, sehingga kesehatan jamaah tetap terjaga untuk mengikuti rangkaian ibadah pada Puncak Haji di Armuzna. 

"Bagi jamaah yang telah melaksanakan umrah wajib, kami mengimbau agar mengurangi melaksanakan ibadah umrah sunnah di Masjid Haram,mengingat puncak haji masih jauh, masih kurang lebih 12 hari lagi," ucap Khalil. 

"Dan utamakan bapak Ibu jamaah haji Indonesia  melaksanakan wukuf di Padang Arafah dalam keadaan sehat wal afiyat," kata dia. 

Cucaa di Makkah sendiri saat ini sudah mencapai 43° lebih untuk siang hari. Karena itu, Khalil mengimbau kepada jamaah Indonesia yang beraktivitas di siang hari agar membawa payung ketika keluar rumah, membawa air minum agar tidak dehydrasin, dan menghindari sengatan langsung terik matahari. 

"Dan perbanyak ibadah di mushalla masjid yang ada di hotel-hotel dan sebaiknya kalau ingin keluar  sebaiknya di malam hari dan juga dengan catatan dalam keadaan sehat wal afiyat," jelas Khalil. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement