REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan bahwa perilaku baik tidak hanya ditujukan kepada sesama insan. Terhadap satwa pun, manusia semestinya bersikap dengan adab. Contoh paripurna mengenai hal ini ditunjukkan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Fii kulli dzaatin kabadin harra-in ajrun.” Artinya, “Pada setiap yang mempunyai hati yang bisa kehausan terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadanya).”
Tatkala mengetahui ada seseorang yang menangkap burung-burung kecil, Nabi SAW bertanya, “Man faja'a hadzihi biwaladiha? Rudduu waladaha ilaiha.” ‘Siapa gerangan yang telah menyakiti perasaan induk burung dengan (mengambil) anaknya? Kembalikanlah anak-anak hewan itu kepadanya.’
Beliau pun diketahui memiliki beberapa binatang peliharaan. Hewan-hewan itu dirawatnya dengan penuh kasih sayang. Berikut ini adalah tiga hewan yang tercatat dalam sejarah, Sirah Nabawiyah.
Kucing
Sahabat Rasulullah SAW tidak hanya dari golongan manusia, tetapi juga binatang. Salah satu makhluk berkaki empat yang dipelihara beliau ialah kucing. Menurut beberapa sumber, kucing kesayangan Nabi SAW itu bernama Mueeza. Makhluk berbulu itu pun dirawat dengan sangat baik. Tidak jarang al-Musthafa mengelus lembut badan kucing yang mungil itu.
Contoh lainnya, ketika sedang menerima tamu atau sekadar beristirahat di dalam rumah, Mueeza pun digendongnya, lalu ditaruhnya di atas paha. Salah satu sifat kucing itu yang disukai Nabi SAW ialah mengeong tiap mendengar lantunan azan. Seolah-olah, hewan imut itu sedang menjawab panggilan shalat.
Pernah suatu ketika, Nabi SAW mendapati Mueeza sedang tidur di atas jubah. Padahal, beliau memerlukan jubah tersebut. Bukannya membangunkan Mueeza, Rasulullah SAW justru memotong belahan lengan jubah yang ditiduri kucingnya itu. Sebabnya beliau tak ingin mengganggunya.
Kuda
Rasulullah SAW pun diketahui memelihara kuda. Hewan itu dianggapnya tidak semata-mata sebagai tunggangan atau alat transportasi, melainkan makhluk yang merasakan kasih sayang. Bahkan, menurut riwayat Anas, Nabi SAW tidak pernah mencintai sesuatu setelah perempuan kecuali kepada kudanya. Artinya, begitu besar curahan perhatian beliau untuk binatang peliharaannya itu.
Kuda yang paling disenangi Nabi SAW adalah yang berwarna merah, bermulut putih, kurus serta belang pada bagian kanannya. Salah satu kuda kesayangan beliau diberi nama al-Mustajaz. Ini adalah kuda yang dibelinya dari seorang badui. Sebenarnya, Rasulullah SAW tidak hanya mempunyai seekor kuda. Kuda pertama yang dimilikinya bernama as-Sakb. Adapun kuda-kuda lainnya bernama al-Lizaz, ath-Thirf, al-Ward dan an-Nahif.
Unta
Selain kucing dan kuda, Nabi SAW diketahui juga pernah memelihara unta. Ada banyak unta peliharaan beliau. Salah satunya bernama al-Adhba. Ada pula yang dinamakannya al-Qashwa. Inilah hewan yang berjasa karena menjadi tunggangan Rasulullah SAW tatkala baru tiba di Madinah al-Munawwarah sehabis berhijrah.
Al-Qashwa pernah membuat hati penduduk Madinah berdebar-debar. Pasalnya, Nabi SAW telah memutuskan untuk tinggal di rumah mana saja yang di depannya al-Qashwa berhenti. Waktu itu, beliau baru saja sampai di kota tersebut bersama sahabatnya, Abu Bakar.
Dan, al-Qashwa akhirnya berlutut tepat di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari. Maka rumah lelaki itulah Nabi SAW tinggal untuk sementara. Betapa senang hati Abu Ayyub saat itu.