Kamis 02 May 2024 04:05 WIB

Ekstremis Yahudi Gencar Menyerbu Masjid Al Aqsa Sebelum Ritual Sapi Merah

Mereka bertekad untuk membangun kembali sebuah kuil kuno di kota suci Yerusalem.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Ahad (9/4/2023).
Foto:

Ahad kemarin, dilaporkan ada lebih dari 1.000 warga Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Sementara, lebih dari 500 pemukim menyerbu Al-Aqsa dari Gerbang Mugharbah dan melakukan aksi provokatif serta melakukan ritual Talmud di halamannya.

Kelompok-kelompok ini bertujuan memenuhi semua ritual Yahudi di dalam Masjid Al-Aqsa. Mereka ingin memastikan konstruksi moral “Kuil” dengan mendirikan seluruh peribadatan dan ritualnya, sebelum mereka melanjutkan pembangunannya secara fisik.

Perkembangan ini terjadi di tengah perbincangan mengenai semakin dekatnya tanggal penyembelihan Sapi Merah, sebuah ritual yang kontroversial terkait dengan Bukit Bait Suci (Temple Mount) di mana Al Aqsa berada.

Profesor Studi Yerusalem Abdullah Marouf menjelaskan, secara historis sudah ada ketetapan agama dari para rabi Yahudi yang melarang masuk kawasan Masjid Al-Aqsa hingga penyucian. Dia mengatakan, orang-orang Yahudi Haredim yang sangat taat telah berpantang memasuki Al-Aqsa sesuai dengan dekrit kerabian.

"Karena itu, ritual penyembelihan Sapi Merah dianggap sebagai isyarat bagi mereka untuk memasuki Al-Aqsa," tuturnya.

Berdasarkan tradisi Yahudi, abu sapi betina yang berwarna merah sempurna ini diperlukan untuk ritual penyucian yang memungkinkan dibangunnya Kuil Ketiga di Yerusalem, Palestina. Tepatnya di dataran tinggi Kota Tua Yerusalem yang dikenal sebagai Temple Mount, tempat Masjid Al Aqsa.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement