Ahad 28 Apr 2024 23:42 WIB

Artis Barat Ternama dari Chris Martin Hingga Madona Mengaku Terinspirasi Tokoh Sufi Ini

Puisi Jalaluddin Rumi menginspirasi banyak artis Barat

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Chris Martin mengaku banyak terinspirasi tokoh Sufi Muslim
Foto: AP Photo/Chris Pizzello
Chris Martin mengaku banyak terinspirasi tokoh Sufi Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada hubungan yang menarik antara Chris Martin vokalis Coldplay dan Jalaluddin Rumi. Bukan El Rumi anaknya Ahmad Dhani, yang sengaja menamai anaknya demikian.

Chris Martin pernah mengalami depresi setelah mengalami perceraian dari aktris Gwyneth Paltrow. Lalu seorang teman memberinya sebuah buku untuk membangkitkan semangatnya.

Baca Juga

Ternyata buku yang diberikannya adalah kumpulan puisi karya Jalaluddin Rumi, penyair Persia abad ke-13, yang diterjemahkan oleh Coleman Barks. Ternyata buku tersebut memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan Chris Martin.

"Ini mengubah hidup saya," kata Martin, dalam sebuah wawancara, yang dikutip di laman Newyorker. Bahkan dalam konser yang digelar di Apollo Theater, New York, Amerika Serikat, 2021 lalu, Coldplay menghadirkan penyair Amerika Coleman Barks. Dia membacakan syair Jalaluddin Rumi berjudul 'The Guest House' tepat sebelum Coldplay membawakan lagu Back to Life.

Chris Martin bukan satu-satunya selebriti Amerika yang dibantu kehidupan spiritualnya oleh Jalaluddin Rumi.

Rumi telah membantu perjalanan spiritual selebriti lainnya seperti Madonna dan Tilda Swinton. Beberapa di antara mereka juga memasukkan karya Rumi ke dalam karyanya.

Syair Rumi yang diterjemahkan oleh Barks, telah tersebar luas di internet. Buku kumpulan puisi Rumi juga berjejer di rak-rak toko buku Amerika dan dibacakan di pesta pernikahan.

Rumi sering digambarkan sebagai penyair terlaris di Amerika. Dia biasanya disebut sebagai seorang mistikus dan sufi.

Salah satu lagu Coldplay berjudul "Kaleidoscope", yang menjadi judul album mini ketigabelas, memuat kata-kata yang ditulis Rumi dalam syairnya yang berjudul Matsnawi. 

Ini adalah puisi epik enam buku yang ia tulis menjelang akhir hidupnya. Sebanyak 50 ribu barisnya sebagian besar dalam bahasa Persia, tetapi penuh dengan kutipan Arab dari kitab suci Alquran.

Karya-karya Rumi telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Namun hanya sedikit jejak agama yang ada dalam terjemahan yang laris manis di Amerika Serikat.

"Rumi yang disukai banyak orang sangat indah dalam bahasa Inggris, dan harga yang harus Anda bayar adalah menghilangkan budaya dan agama," kata Jawid Mojaddedi, sarjana tasawuf klasik di Rutgers.

Fatemeh Keshavarz, seorang profesor studi Persia di Universitas Maryland, mengatakan, pengaruh yang tidak biasa membedakan Rumi dari banyak orang sezamannya. Rumi dilahirkan dalam keluarga yang religius.

Rumi lahir pada awal abad ke-13, di tempat yang sekarang disebut Afghanistan. Dia kemudian menetap di Konya, yang sekarang menjadi wilayah Turki, bersama keluarganya. Ayahnya adalah seorang pengkhutbah dan ulama, dan dia memperkenalkan Rumi pada tasawuf.

Sumber: newyorker 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement