Selasa 09 Apr 2024 19:54 WIB

Sah! Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 April 2024

Pemerintah telah menetapkan Idul Fitri 2024 melalui sidang isbat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menag Yaqut Cholil Qoumas memimpin Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H
Foto: Dok Istimewa
Menag Yaqut Cholil Qoumas memimpin Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu (10/4/2024) besok. Hal ini diumumkan setelah Kemenag menggelar Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1440 Hijriah di kantor pusat Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2024) petang.

“Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS, serta adanya laporan hilal yang terlihat disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriyah jatuh pada hari Rabu tanggal 10 april 2024 Masehi,” ujar Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers usai Sidang Isbat, Selasa (9/4/2024) malam.

Baca Juga

Pria yang akrab dipanggil Gus Yaqut itu pun berharap dengan hasil isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia dapat merayakan bersama-sama dengan penuh suka cita. “Mudah-mudahan keputusan ini merupakan wujud kebersamaan umat Islam di seluruh Indonesia baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam bermusyawarah, bermufakat, bermasyarakat di dalam di dalam naungan tanah air yang sama,” jelas dia.

Berdasarkan Kriteria MABIMS, 29 Ramadan 1445 H/9 April 2024 M posisi hilal di seluruh wilayah NKRI sudah masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajar dan elongasi 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Syawal 1445 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu (10/4/2024) besok.

Pada hari rukyat tanggal 9 April 2024 M, tinggi hilal di wilayah NKRI antara 4° 52' 71” sampai dengan 7° 37' 84” dan sudut elongasi antara 8° 23' 68" sampai dengan 10° 12' 94". “Data ini saudara sekalian merupakan hisab  yang dihitung secara matematis astronomis yang sudah dihimpun oleh Kementerian Agama melalui tim hisab rukyat Kementerian Agama beberapa waktu yang lalu,” kata Gus Yaqut.

Selanjutnya, kata dia, Kementerian Agama juga telah melaksanakan rukyatul hilal di sejumlah wilayah Indonesia.

Dia pun menmgingatkan bahwa Kementerian Agama selalu menggunakan dua metode penentuan awal bulan Qomariah yang saling melengkapi dan tidak bisa dinegasikan satu dengan yang lain, yaitu hisab yang sifatnya informatif dan rukyat yang sifatnya konfirmatif.

“Pada hari ini informasi hitungan nisab telah dikonfirmasi dengan laporan rukyat dari petugas-petugas Kementerian Agama di daerah yang kita tempatkan di titik-titik lokasi rakyat di berbagai penjuru wilayah Indonesia,” ucap dia.

“Dari titik tersebut sebagian telah melaporkan bahwa Hilal sudah terlihat,” kata Gus Yaqut.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' sampai dengan 7° 37.84' dan sudut elongasi 8° 23.68' hingga 10° 12.94'.

“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal tiga derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” ucap Kamaruddin.

Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama juga telah menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka lah yang melaporkan terlihatnya hilal di berbagai wilayah di Indonesia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement