Senin 08 Apr 2024 21:22 WIB

Masjid-Masjid di New York Kesulitan Menampung Imigran Muslim Saat Bulan Ramadhan

Lonjakan imigran terbaru telah menyebabkan lebih dari 185.000 orang tiba di New York.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Indonesia di New York
Foto: VOA
Masjid Indonesia di New York

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di Harlem, sebuah daerah lingkungan kota New York, terdapat sejumlah jamaah masjid mengadakan acara buka puasa bersama dengan membuat makanan cepat saji tradisional Islam untuk ratusan imigran yang kelaparan setiap malam selama bulan suci Ramadhan.

Banyak masjid yang membuka pintunya bagi para imigran pada siang hari dan menjadi pusat aktivitas para pendatang baru dapat menemukan tempat yang tenang untuk beristirahat dan memulihkan diri yang sebelumnua mereka telah tidur di jalanan atau di kereta bawah tanah.

Baca Juga

Para pemimpin muslim di sana mengatakan mereka telah meningkatkan permohonan sumbangan uang, makanan, pakaian dan perlengkapan lainnya dalam beberapa hari terakhir.

“Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan, tapi kami tidak bisa melakukan semuanya, itulah intinya. Saudara-saudara ini, mereka tidak cukup makan. Mereka kelaparan saat sampai di sini. Bisakah Anda bayangkan? Kelaparan. Di Amerika," kata Moussa Sanogo, Asisten Imam di Masjid Aqsa-salam, dilansir dari APNews,  Ahad (07/04/2024).

Lonjakan imigran terbaru telah menyebabkan lebih dari 185.000 orang tiba di New York City sejak musim semi tahun 2022, imigran tersebut terdiri dari Afrika yang berasal dari negara-negara mayoritas muslim seperti Senegal, Guinea dan Mauritania termasuk di antara negara-negara teratas yang diwakili dalam kasus-kasus baru di pengadilan imigrasi federal di negara bagian tersebut. 

Wali Kota Partai Demokrat Eric Adams mengumumkan program yang ditujukan untuk menyediakan dana, keamanan, dan dukungan lainnya untuk 75 masjid, gereja, dan sinagoga yang setuju untuk menyediakan tempat penampungan bagi para imigran.

Namun sejauh ini, hanya enam rumah ibadah yang mampu menampung sekitar 100 tempat tidur yang telah disetujui untuk menyediakan ruang tambahan bagi lebih dari 64.000 imigran yang saat ini ditampung di hotel dan tempat penampungan lainnya di kota tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement