Sabtu 30 Mar 2024 13:23 WIB

Gus Ipin Sebut Trisakti Bung Karno Selaras dengan Ajaran Rasulullah

Bung Karno adalah sosok yang meneladani nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat menghadiri Nuzulul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).
Foto: istimewa/doc humas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat menghadiri Nuzulul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan, ideologi Trisakti Bung Karno selaras dengan nilai-nilai yang diajarkan Nabi Muhammad. Saat berziarah ke makam Rasulullah, Bung Kano melepas semua jubah kebesarannya.

Hal ini disampaikan Nur Arifin, sebagai bentuk pujian penulis buku "Bung Karno menerjemahkan Alquran" kepada Soekarno.  Menurutnya, Bung Karno adalah sosok yang  meneladani nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW.

"Ketika dulu banyak orang yang mendiskreditkan, Bung Karno melakukan yang namanya desoekarnoisasi, mengatakan bahwa Bung Karno itu lebih dekat dengan golongan PKI, tidak tidak dekat dengan golongan kaum Islam dan sebagainya, itu bisa saya bantah," kata bupati yang juga biasa disapa Gus Ipin ini. 

Gus Ipin hadir di peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2024) petang. 

Ideologi Trisakti Bung Karno terdiri dari tiga butir, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan keperpdibadian dalam kebudayaan. “Nah ajarannya bung Karno Trisakti ini ada enggak di Al-Quran? Ternyata begitu saya ngaji saya saya tanya kepadda kyai dan segala macam saya menemukan betapa indahnya Trisakti bung Karno ini ternyata selaras dengan spirit yang ada di Al-Quran Surat Al-Balad," kata Gus Ipin. 

Dijelaskannya, dalam Surat Al Balad itu dikisahkan bagaimana perjuangan menghapus perbudakan. Surat itu juga berpesan tentang pentingnya bersedekah dan memberi makan kepada umat muslim yang tidak mampu.

"Bukankah membasmi perbudakan itu sama dengan kemerdekaan yang dicita-citakan oleh Bung Karno, sama dengan menghapus penjajahan di seluruh muka bumi seperti yang ada di dalam pembukaan undang-undang dasar?" papar Gus Ipin. 

Termasuk juga hal yang berkait dengan memberi makan anak yatim piatu dan kepada orang miskin yang paling lemah. “Bukankah ini yang ingin dicapai Bung Karno dengan berdikari dalam hal ekonomi?" sambung Gus Ipin.

Gus Ipin juga mengisahkan Bung Karno yang menginisasi diperingatinya Maulid Nabi dan Nuzulul Quran di Istana. Hingga tradisi itu pun masih terus dipertahankan hingga saat ini. 

Saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, kata Gus Ipin, sang proklamator itu sempat berkunjung ke Makam Nabi Muhammad. Saat itu, Bung Karno menanggalkan seragam kebesarannya sehingga membuat Raja Arab Saudi bertanya-tanya. 

"Kan kita semua tahu Bung Karno pasti pecinya wah necis sekali gitu ya, terus kemudian baju ala militernya itu begitu lengkap dengan berbagai lambang, sangat parlente, tapi begitu beliau berziarah ke makam Rasulullah, beliau menanggalkan itu semua," kata Gus Ipin. 

Saat ditanya Raja Arab, kenapa melepaskan jas dan juga peci dan segala macam?. Menurut Gus Ipin, saat itu Bung Karno menjawab,”Karena yang mau saya temui ini adalah makhluk yang paling mulia di seluruh dunia, maka semua yang saya kenakan ini tidak berarti apa-apa”.

Peringatan Nuzul Quran yang diselenggarakan Barmusi ini dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi, Ahmad Basarah. Turut hadir pula sejumlah pengurus PP Bamusi seperti Irvansyah Asmat, Helmi Hidayat, Yulistian Imam Taryudi, Achmad Sahid, Rahmat Sahid, M Sukron, Yayan Sopyani Al Hadi, dan Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement