Sabtu 30 Mar 2024 04:29 WIB

Nikah dengan Pengusaha dan Menjadi Mualaf, Donna: Saya Dianggap Jual Agama

Donna menjadi mualaf setelah menemukan banyak jawaban di Alquran.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pengusaha muslimah, Aina Haq Donna Abdul Latief menceritakan pengalamannya sebagai seorang mualaf dalam webinar Inspirasi Taqorrub-Ilallah Lewat Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh Edisi Muslimah/Muallaf Pengusaha, Jumat (29/3/2024).
Foto:

Setelah empat tahun bekerja di Lativi, dia pun dilamar oleh Abdul Latief. Kala itu Donna sudah 28 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi bagi kaum perempuan. Kebetulan, saat itu Donna juga sedang mencari seorang suami yang pantas untuk menjadi imamnya. 

Karena memiliki wawasan yang cukup luas, Abdul Latief bisa menerima Donna sebagai seorang Katolik. Abdul Latief juga berhasil meyakinkan orang tua Donna. Meskipun usianya berpaut 35 tahun, keduanya pun akhirnya menikah pada 2003.

"Saya waktu itu memang membutuhkan suami yang menjadi imam yang baik buat saya. Akhirnya saya menerima lamaran beliau," kata Donna.

Setelah menikah, Donna akhirnya memilih untuk mengikuti agama suaminya. Dia menjadi mualaf setelah membaca syahadat di Masjid Istiqlal Jakarta. Saat itu, dia tak menyangka sudah bisa melafalkan surat-surat pendek dalam Alquran. 

"Arab itu loh kan susah. Namun, pada saat itu, saya diislamkan di Masjid Istiqlal, dan pak ustadznya juga bingung, itu tidak ada kata-kata satu pun terpatah-patah di situ, dan saya bisa mengucapkan syahadat, surat al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas secara lancar," jelas Donna. 

Setelah tiga bulan menjadi mualaf, dia pun seperti seorang sufi yang lebih sering menyendiri dan melaksanakan ibadah puasa. Setelah itu, dia juga diajak untuk melaksanakan ibadah umrah oleh suaminya. 

"Pada saat menikah dengan suami saya, cercaan pada saya itu luar biasa. Karena, saya dianggap menjual agama saya untuk menikah kepada seorang pengusaha. Padahal, keluarga saya baik-baik saja. Keluarga saya adalah keluarga intelektual. Saya bahagia kok sama hidup saya. Tetapi memang dia jodoh saya," ucap Donna. 

Meskipun dituduh seperti itu, Donna hadapi semua itu dengan sikap tawakkal dan penuh kesabaran. "Tidak mudah menjadi seorang mualaf. Apabila dia tidak mendapatkan panggilan dan tidak mendapatkan hidayah, itu tidak mudah," kata wanita kelahiran Jakarta, 29 Maret 1975 ini. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement