Sabtu 16 Mar 2024 15:41 WIB

Rektor UIN Sumatera Utara: Gerakan Sadar Halal Penting Terus Digalakkan

Saat ini, konsep halal tidak hanya bagi aspek makanan dan minuman.

Pengunjung mengamati buku saat acara Bazar buku  Republika Ramadhan Festival 2023 di area aula Al-Fatah Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati buku saat acara Bazar buku Republika Ramadhan Festival 2023 di area aula Al-Fatah Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Nurhayati menyebutkan industri dan gerakan dasar halal menjadi penting untuk terus digalakkan dan dikembangkan. Apalagi, lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia adalah muslim.

"Maka peran Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UINSU menjadi sentral sebagai mitra akademik dalam pengembangan gerakan sadar halal," katanya di Medan, Sabtu (16/3/2024).

Baca Juga

Hal itu ia sampaikan terkait digelarnya Seminar Nasional Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Sumatera Utara 2024 di Gelanggang Mahasiswa UINSU yang mengangkat tema "Transformasi ekonomi syariah dalam mendukung UMKM syariah dan modest fashion di era global".

Pentingnya gerakan halal tersebut sejalan dengan ketentuan, bahkan pada Oktober 2024 semua UMKM harus memiliki sertifikat halal. Hal itu berhubungan dengan jumlah lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia beragama Islam dan halal menjadi aspek penting yang tak terpisahkan dari ajaran Islam.

"Gerakan halal ini, penting untuk tersedia sebagai wujud kualitas, tidak hanya bagi pelaku usaha tapi juga keamanan dan kenyamanan bagi konsumen," katanya.

Saat ini, konsep halal tidak hanya bagi aspek makanan dan minuman, tapi juga pada bidang kosmetik bahkan elektronik. Untuk itu melalui program ini bisa menguatkan gerakan sadar halal di Sumut.

"Mahasiswa UINSU, khususnya Fakulas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) agar diberi pendampingan terkait gerakan sadar halal dan bisa berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk pengembangan industri halal di tanah air," katanya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Suharman Tabrani menyampaikan, perkembangan ekonomi nasional dan global setelah pandemi ada perlambatan di mana-mana, namun ekonomi domestik bertumbuh cukup baik.

"Hal itu dilihat dari beberapa indikator pertumbuhan ekonomi yang masih berjalan dengan cukup baik. Ini termasuk upaya kita mentransformasikan ekonomi syariah," katanya.

Di sisi lain, bagian dari transformasi dimaksud adalah ekonomi dan keuangan syariah dikuatkan dengan kolaborasi pada bidang-bidang terkait.

Bank Indonesia, sebagai bank sentral, turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan pengembangan ekonomi syariah serta dengan perhatian yang khusus. Misalnya, dengan program penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah dan penguatan gaya hidup halal atau halal lifestyle serta program lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement