Selasa 12 Mar 2024 16:28 WIB

Sambutan Hangat di Masjid Nanxiapo

Bangunan Masjid Nanxiapo tak berbeda dengan kelenteng.

Pintu gerbang utama Masjid Nanxiapo, Beijing, Cina.
Foto:

Aula utama diapit oleh dua aula lain yang lebih kecil di bagian selatan dan utara. Di sisi kiri dan kanan masjid juga terdapat dua bangunan yang memanjang. Semua bangunan memiliki corak dan gaya arsitektur Cina tradisional dengan dominasi warna merah.

Dari depan, aula utama memiliki empat pilar kayu. Terdapat undakan untuk menuju pintu aula utama. Berbeda dengan bangunan luar, di dalam ruang aula utama, perpaduan gaya arsitektur Arab dan Cina lebih terasa. Hal itu diperkuat dengan ukiran kaligrafi pada setiap pilar.

Berdasarkan keterangan yang dipajang di area masjid, Masjid Nanxiapo didirikan pada era Dinasti Qing. Biaya pembangunan awal berasal dari seorang pedagang Muslim bermarga Ma.

Masjid dibangun kembali tiga kali pada tahun kelima Kaisar Jia Qing (1800), pada periode Kaisar Tongzhi (1862), dan tahun ketiga Kaisar Guangxu (1877). Pada 1960-an, didirikan pula Kantor Manajemen Pemakaman Hui Beijing di area Masjid Nanxiapo. Hui adalah suku yang tersebar di berbagai daerah di Cina dan memeluk Islam.

Kunjungan singkat saya ke Masjid Nanxiapo semakin berkesan karena ketika hendak berpamitan, saya justru bertemu dengan Yosuf Wang, salah satu anggota komite di masjid bersejarah tersebut. Yosuf sebenarnya tampak bergegas dan sudah menenteng tas, tapi dia menyempatkan diri menyapa saya yang kala itu sedang memotret bagian muka aula utama Masjid Nanxiapo.

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement