REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — di saat marak berita kenaikan harga bahan pokok khususnya beras di masyarakat, Yayasan Mumtaz Indonesia Sejahtera (YMIS), yang diketua oleh Muhammad Iqbal, telah melakukan kegiatan sosial dengan membagikan bantuan bahan pokok untuk masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan sosial ini rutin dilakukan YMIS sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Momen ini berbarengan dengan Naiknya harga Beras, bahkan dibeberapa tempat perlu mengantri dan terbatas dalam pembeliannya.
Acaranya ini dilakukan di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, yang dihadiri oleh para warga menerima bantuan dan tim YMIS. Ketua YMIS mengajak kepada anak- anak muda untuk terus bergerak menyebar kebaikan, karena sejatinya kita semua adalah pembelajar terus menerus "Belajar Menjadi Orang Baik".
Konsep gerakan sosial “Handout” merujuk pada pemberian atau distribusi gratis kepada mereka yang membutuhkan, tetapi perlu diiringi dan diimbangin dengan bentuk pemberdayaan Masyarakat “Hand up” yang lebih baik dan terarah kepada Masyarakat.
Beberapa potensi yang bisa dikembangkan untuk misalnya pengembangan desa wisata karena memang letaknya dengan jalur pendakian menuju bukit paniisan. Juga, mayoritas kegiatan warga di desa Karang Tengah adalah sebagai petani dan peternak bisa menjadi mitra YMIS misalnya pemberian modal misalnya pemberdayaan ternak kambing, sehingga lebih berkembang dan bermanfaat bagi Masyarakat yang lainnya.
Setelah melakukan kegiatan sosial, YMIS yang kebanyakan anggotanya anak-anak muda melakukan kegiatan tracking ke Bukit Paniisan, sesuai dengan mottonya Gathering, Adventure, and Sharing yang Pol (GASPOL). Tidak hanya gerakan sosial, gerakan keilmuan pun dilakukan oleh YMIS seperti kegiatan seminar, training dan kajian terkait bidang ekonomi dan keuangan Syari’ah yang kebanyakan dewan pembinanya adalah para pakar di bidang ekonomi Syariah seperti Nurizal Ismail, PhD (IAI Tazkia), Rochania Ayu Yunanda, PhD (Universitas Binus), Faried Kurnia Rahman, PhD, dan Salahuddin al-Ayyubi.