Rabu 21 Feb 2024 01:51 WIB

Tuna Netra Muslim di Indonesia Butuh Alquran Braille dan Bimbingan Belajarnya

Sebagian besar tuna netra muslim membutuhkan Alquran braille dan bimbingan belajarnya

Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional PT. BANK PERMATA, TBK. (UPZDK Permata Bank Syariah) bersama dengan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah melakukan penyerahan sejumlah Alquran braille.
Foto: Istimewa
Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional PT. BANK PERMATA, TBK. (UPZDK Permata Bank Syariah) bersama dengan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah melakukan penyerahan sejumlah Alquran braille.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional PT. BANK PERMATA, TBK. (UPZDK Permata Bank Syariah) bersama dengan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah melakukan penyerahan sejumlah Alquran braille kepada para penerima manfaat. Ini merupakan bagian dari  program “Beramal Alquran Braille”, dengan tujuan untuk memfasilitasi pembelajaran Alquran bagi saudara muslim tunanetra.

Program ini sendiri merupakan inisiatif kolaborasi antara UPZDK PermataBank Syariah dan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah. Di mana UPZDK PermataBank Syariah menyalurkan dana sebesar Rp 75 juta melalui Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Anggaran tersebut untuk memberikan masing-masing 1 set Alquran braille 30 juz serta bimbingan pembelajaran bagi 30 penerima manfaat yang tersebar di  wilayah Cikidang (Kabupaten Sukabumi) dan LSM Titian Bangsa (Cimahi).

Membaca dan memahami Alquran sangat penting bagi para muslim, termasuk tunanetra. Namun, data  Dewan Masjid Indonesia tahun 2019 menyebutkan 65 persen dari 223 juta umat muslim di Indonesia tidak mampu membaca kitab suci ini. Jumlah tersebut menjadi lebih kecil lagi persentasenya bagi para tunanetra yang mampu membaca Alquran.

Data dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) pada 2018 pun mencatat bahwa hampir 95 persen dari jumlah penyandang disabilitas netra di Indonesia adalah muslim buta huruf Alquran braille. Berbagai faktor, seperti harga yang mahal serta kurangnya persebaran guru mengaji yang mampu mengajarkan baca-tulis Alquran braille, menjadi kendala utama yang ditemukan di lapangan.  

“Kebanyakan lembaga yang ada umumnya hanya menyediakan Alquran braille tanpa memberikan bimbingan untuk membaca dan mempelajari ilmunya. Untuk itulah dalam program yang digalakkan UPZDK Permata Bank Syariah dan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah ini, bimbingan pembelajaran Alquran braille menjadi suatu hal yang penting untuk diberikan,” kata Habibullah selaku Ketua UPZDK (Unit Pengelola Zakat dan Dana Kebajikan) Permata Bank Syariah dalam rilisnya, Selasa (20/2/2024).

Habibullah menambahkan pihaknya percaya, keterbatasan bukanlah halangan untuk berkembang. "Untuk itulah kami berharap semoga ikhtiar ini dapat menjadi manfaat bagi para penerimanya dan amal jariyah bagi seluruh keluarga Permata Bank serta pihak yang terlibat," kata dia.

Rayk Manggala Syah Putra, Ketua Yayasan Sahabat Beramal Jariyah mengatakan, pihaknya juga bersyukur atas beberapa kerjasama yang telah terjalin antara UPZDK Permata Bank Syariah dengan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah selama ini.

"Mulai dari program biaya persalinan gratis bagi para ibu hamil pra sejahtera, hingga dukungan biaya pencetakan Alquran braille untuk penyandang tunanetra di Jawa Barat yang kini tengah berjalan,” kata Rayk.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang sejalan dengan misi untuk menciptakan lebih banyak lagi program dakwah, sosial, serta kemanusiaan yang  penuh manfaat dan tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement