Senin 12 Feb 2024 22:12 WIB

Presiden Afsel Tegaskan Dukungan Penuh Kemerdekaan Palestina

Ramaphosa mengatakan Afsel mengikuti jejak Nelson Mandela.

South African President Cyril Ramaphosa speaks during the 15th BRICS Summit, in Johannesburg, South Africa, 22 August 2023. South Africa is hosting the 15th BRICS Summit, (Brazil, Russia, India, China and South Africa), as the group’s economies account for a quarter of global gross domestic product. Dozens of leaders of other countries in Africa, Asia and the Middle East are also attending the summit.
Foto: EPA-EFE/KIM LUDBROOK
South African President Cyril Ramaphosa speaks during the 15th BRICS Summit, in Johannesburg, South Africa, 22 August 2023. South Africa is hosting the 15th BRICS Summit, (Brazil, Russia, India, China and South Africa), as the group’s economies account for a quarter of global gross domestic product. Dozens of leaders of other countries in Africa, Asia and the Middle East are also attending the summit.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan mayoritas rakyat negaranya, serta pemerintah dan partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan.

“Kami mengikuti jejak Nelson Mandela, yang mengatakan kepada kami dan mengajarkan kami bahwa kemerdekaan kami tidak akan lengkap sampai kemerdekaan rakyat Palestina tercapai,” kata Ramaphosa kepada para penggemar sepak bola pada pertandingan “Football for Humanity” antara Palestina dan Afrika Selatan di Cape Town, Senin (12/2/2024).

Baca Juga

Ramaphosa mengatakan Afrika Selatan tidak dapat dianggap merdeka sepenuhnya, kecuali Palestina mencapai kemerdekaan.

“Jadi kami juga belum sepenuhnya bebas sampai rakyat Palestina merdeka … kami akan mendukung mereka dan berjuang bersama mereka (dan) itulah sebabnya kami mengajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ),” katanya di tengah sorak-sorai para penggemar di Stadion Athlone di Cape Town.

Afrika Selatan menjamu tim nasional Palestina di Cape Town untuk pertandingan "Football for Humanity," yang mempertemukan mereka melawan tim undangan Western Cape XI Afrika Selatan. Pertandingan berakhir dengan satu gol yang dicetak oleh tuan rumah.

Pertandingan persahabatan berikutnya yang bertajuk "Freedom Cup" akan berlangsung di tempat yang sama pada 18 Februari. Pada akhir 2023, Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional di Den Haag, menuduh Israel gagal menegakkan kewajiban berdasarkan Konvensi Genosida 1948.

Dalam keputusan sementara pada Januari, pengadilan tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap klaim Afrika Selatan dapat diterima. Pengadilan tersebut memerintahkan Pemerintah Israel untuk menghentikan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan warga sipil di Gaza menerima bantuan kemanusiaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement