REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meraih anugerah Zayed Award for Human Fraternity 2024. Penghargaan diterima langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA), Ahad (4/2/2024) lalu.
Dalam kesempatan itu, tokoh PP Muhammadiyah juga menggelar pertemuan dengan Grand Syaikh Al Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb. Grand Syaikh juga menemui para penerima anugerah lainnya yakni dari Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili Ulil Abshar, dokter ahli jantung anak dari Mesir Professor Sir Magdi Yacoub, dan Sister Nelly Leon Correa yang suster yang membantu Wanita-wanita yang berada di tahanan.
Dalam pertemuan tersebut Grand Syaikh mengaku sudah sejak lama mengetahui peran Muhammadiyah yang telah banyak membantu di bidang pendidikan dan kemanusian global. Grand Syaikh memuji dan mengapresiasi penuh peran Muhammadiyah dalam kemanusiaan global, sehingga dinilai sangat layak untuk menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.
Haedar dalam pertemuan tersebut menyampaikan rasa terima kasih atas pengakuan yang mulia Grand Syaikh terkait peran kemanusiaan global Muhammadiyah. Haedar juga mengatakan Grand Syaikh telah banyak memberikan perhatian dalam bidang keagamaan, kemanusian serta toleransi beragama.
"Grand Syaikh atas peran kemanusiaannya merupakan mujadid tokoh pembaharu di abad ini," kata Haedar dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan internasional independen yang diselenggarakan setiap tahun untuk memberikan penghormatan kepada setiap individu dan lembaga tanpa memandang latar belakang dan asal mereka, mereka yang bekerja tanpa pamrih dan tak kenal lelah melampaui rintangan demi mewujudkan nilai-nilai abadi solidaritas, integritas, keadilan dan optimisme serta menciptakan terobosan menuju hidup berdampingan secara damai.
Penghargaan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, setelah pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Dalam kesempatan tersebut, mereka bersama-sama menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.
Penghargaan ini diberikan untuk menghormati alharhum Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang terkenal berkat upaya kemanusiaan dan dedikasi beliau dalam membantu semua orang tanpa memandang latar belakang atau asal mereka.