Jumat 02 Feb 2024 04:51 WIB

Wamenag: AICIS Forum Strategis Hadapi Krisis Kemanusiaan

AICIS 2024 menjadi inspirasi penguatan moderasi beragama.

Pembukaan agenda The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 di UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024).
Foto: Republiika/Umar Mukhtar
Pembukaan agenda The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024 di UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menilai Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) forum strategis untuk mendefinisikan ulang peran agama dalam menghadapi berbagai krisis kemanusiaan yang terjadi.

"Kami berharap bahwa AICIS memberikan wawasan berharga tentang bagaimana meredefinisikan peran agama menghadapi krisis kemanusiaan," katanya saat membuka AICIS 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Semarang, Kamis (1/2) malam.

Baca Juga

AICIS 2024 digelar pada 1-4 Februari mendatang oleh Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional Muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.

Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema" Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues" untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.

"Marilah terus menjaga dan mendorong semangat dialog terbuka dan saling pengertian membangun jembatan antarkeyakinan, menciptakan kedamaian. Individu merasakan perdamaian, keadilan, dan penghormatan terhadap hak hak dasarnya," katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mendorong AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global.

"AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global," kata sosok yang akrab disapa Kang Dhani itu.

Harapan tersebut, diakuinya, dilatarbelakangi oleh semakin memburuk kondisi perdamaian dunia di berbagai belahan dunia. Peperangan di kawasan Timur Tengah yang tak kunjung merenggut puluhan ribu nyawa.

Demikian juga kondisi konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda peperangan akan usai, kemudian kondisi memprihatinkan terhadap etnis Rohingya yang menimbulkan banyak pengungsi.

"Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia," katanya.

Turut hadir pada pembukaan AICIS 2024, antara lain Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi, Kepala Biro HDI Kemenag Akhmad Fauzin, Steering Committee AICIS 2024 Mukhsin Jamil.

AICIS diikuti oleh jajaran rektor perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) dan perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) se-Indonesia, para tokoh agama, dan ratusan akademisi internasional Islam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement