Senin 29 Jan 2024 20:33 WIB

Sultan Sebut Bakal Hadiri Harlah NU Ke-101 di Yogyakarta

Presiden Jokowi juga akan menghadiri Harlah NU.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Logo harlah ke-101 Nahdlatul Ulama (NU).
Foto: Dok Republika
Logo harlah ke-101 Nahdlatul Ulama (NU).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut menyanggupi untuk turut hadir dalam Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-101 yang digelar di DIY. Namun, Sultan hanya akan menghadiri rangkaian kegiatan Harlah yang digelar pada Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Rabu (31/1/2024) di mana Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Sultan dalam pertemuan yang digelar bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedhong Wilis, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Senin (29/1/2024). Harlah NU ke-101 sendiri digelar di DIY sejak 28-31 Januari 2024.

Baca Juga

"Saya dapat undangan besok hari Rabu, untuk hadir. Ada dua undangan, untuk peresmian (gedung) dan Harlah, di mana Bapak Presiden (RI) juga hadir," kata Sultan.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya mengatakan bahwa kedatangannya bersama jajaran PBNU ke Kantor Gubernur DIY bertujuan untuk sowan kepada Sultan, sekaligus mengundang secara langsung Raja Yogyakarta tersebut dalam peringatan Harlah NU ke-101.

Gus Yahya menyebut bahwa dalam Harlah NU ke-101 ini juga akan dilakukan pula peresmian gedung UNU, dan sebagai penanda dimulainya pembangunan gedung yang baru di atas lahan yang merupakan pemberian bantuan dari Sultan.

“Kami tentu berterima kasih atas lahan yang diberikan oleh Ngarsa Dalem (Sultan) untuk UNU, dan alhamdulillah sekarang di UNU kegiatan studi sudah berjalan dengan baik. Dan kita harapkan UNU Yogyakarta di masa depan akan menjadi semacam percontohan bagi jaringan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia,” kata Gus Yahya.

Dikatakan Gus Yahya bahwa PBNU sebagai organisasi akan menjalankan fungsi dan perannya dengan ikut meniru Sultan di tengah suasana kontestasi Pemilu 2024 saat ini. PBNU, lanjutnya, hingga saat ini selalu berupaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“PBNU sejak awal telah menyatakan bahwa kami tidak terlibat dalam dukung mendukung. Kami akan berupaya menjalankan peran meniru Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X, menjaga kebersamaan masyarakat,” ungkap Gus Yahya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement