REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdiv Infokom Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Paimun Karim menjelaskan tentang progres kelanjutan pembangunan Masjid Raya PPIJ. Masjid yang lebih dikenal dengan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) ini sempat mengalami kebakaran hebat pada 19 Oktober 2022.
Pada 16 Januari 2024, Atase Agama Dubes Arab Saudi Syeikh Ahmed bin Essa Alhazmi juga telah berkunjung ke PPIJ. Kedubes Saudi masih berharap dapat melanjutkan rencana Kerajaan membantu pembangunan kembali Masjid Raya PPIJ. Ini sebagaimana disampaikan Pangeran Muhammad bin Salman kepada Presiden Jokowi dalam pertemuan G-20 di Bali pada 18 November 2022.
Namun, kondisi terkini Masjid Raya PPIJ masih dalam proses pembersihan puing bekas kebakaran. Tersisa sekitar 5 persen lagi.
“Insya Allah akhir Januari 2024 ini, kegiatan pembersihan puing Masjid Raya PPIJ direncanakan selesai. Semoga bisa simultan dengan proses penjajakan bantuan dari Kerajaan Arab Saudi,” ujar Paimun dalam kegiatan silaturahim dengan insan media di JIC Convention Hall, Koja, Jakarta Utara, Selasa (23/01/2024).
Dia pun berharap Masjid Raya PPIJ dapat segera dibangun kembali dan menjadi masjid yang lebih makmur seiring dengan program-program kemakmuran Masjid Raya PPIJ, serta dapat menjadi destinasi wisata religi di Jakarta.
Paimun memaparkan lebih detail progress report PPIJ tahun 2023 dan 12 program unggulan PPIJ yang akan dilaksanakan tahun 2024. Program-program tersebut ditetapkan memuat kluster melingkupi 50 persen untuk skala lokal Jakarta, 35 persen skala nasional dan 15 persen skala internasional. Di dalamnya, sudah termasuk program-program prioritas PJ Gubernur DKI Jakarta.
“Ada empat sukses yang dicapai PPIJ selama 2023. Pertama, sukses semakin semarak dan makmur Masjid PPIJ beragam kegiatan. Kedua, sukses dalam penguatan jejaring kerja PPIJ di dalam dan luar negeri. Ketiga, sukses meraih sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2015 dan keempat sukses menyerap anggaran hibah maksimal,” kata Paimun.
Adapun kedua belas program unggulan PPIJ yakni, akreditasi “A” Perpustakaan PPIJ, gebyar difabel Masjid Raya PPIJ, sistem informasi stunting berbasis masjid, pameran pendidikan Islam Jakarta (JIEF), penerbitan direktori islamic centre Indonesia, penerbitan jurnal ilmiah peradaban Islam, Festival Maulid Nusantara, Islamic Digital Fest, Dialog pemuda Asean, pameran seni kaligrafi internasional, studi pengembangan wawasan Islam ke Maroko (Universitas Qarawiyyin), dan konferensi internasional muslimah.
Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran PPIJ, M Zein berharap program-program unggulan JIC tersebut nantinya bisa disampaikan insan pers kepada masyarakat luas.
“Peran media atau kalangan pers sangat penting dalam mengekspose dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan PPIJ. Untuk itu pimpinan PPIJ sangat berterima kasih atas kerjasamanya seplama ini,” ujar Zein
Wakil Kepala PPIJ KH Didi Supandi menyampaikan insan media atau awak pers sebagai instrumen sangat penting dan berpengaruh besar dalam memperluas penyebaran informasi dan pengaruh dalam masyarakat mendapatkan apresiasi tinggi dari PPIJ.
"Media pers di era digital dan informatika menambah manfaat yang sangat besar bagi berbagai kegiatan yang dilaksakan oleh PPIJ. Pers diharapkan tidak hanya menyampaikan informasi dan kegiatan, namun juga menjadi pilar demokrasi yang juga menyuarakan kepentingan masyarakat untuk berkontribusi positif bagi pembangunan Indonesia," kata dia.