Sabtu 20 Jan 2024 15:33 WIB

Menyelamatkan Diri, Ratusan Tentara Myanmar Masuk ke India

Ini bukan pertama kalinya tentara Myanmar menyeberang ke India.

  Orang-orang membersihkan korban serangan udara yang diselimuti selimut di sebuah bangunan di desa Kanan, kota Khampat di wilayah Sagaing pada Ahad, (7/1/2024).
Foto: AP Photo
Orang-orang membersihkan korban serangan udara yang diselimuti selimut di sebuah bangunan di desa Kanan, kota Khampat di wilayah Sagaing pada Ahad, (7/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ratusan tentara Myanmar menyeberang ke wilayah India pekan ini untuk menyelamatkan diri, menurut seorang pejabat kepada Anadolu. Tentara Myanmar yang berjumlah 276 orang tersebut, memasuki negara bagian timur laut Mizoram di wilayah India pada Rabu, menyerahkan diri dan senjata mereka kepada aparat keamanan India, menurut pejabat itu, tanpa menyebutkan nama.

Proses pemulangan tentara tersebut ke Myanmar “telah dimulai dan kemungkinan akan dilakukan pada akhir pekan,” tambahnya. Ini bukan pertama kalinya tentara Myanmar menyeberang ke India.

Baca Juga

Awal bulan ini, panglima militer India Jenderal Manoj Pande telah memberi peringatan bahwa beberapa kelompok pemberontak Myanmar berusaha memasuki India. Dia menambahkan bahwa terdapat 416 tentara Myanmar yang memasuki wilayah India di perbatasan. Para pejabat mengatakan para tentara yang memasuki wilayahnya akan dikirim kembali.

Setidaknya tiga kelompok etnis bersenjata, yang bersatu dalam Aliansi Persaudaraan, telah berperang melawan rezim junta untuk mengendalikan wilayah utara Myanmar sejak akhir Oktober 2023. Kelompok tersebut menyerang pasukan junta, yang menguasai negara Asia Tenggara dengan mayoritas penganut Buddha itu, merebut kendali banyak kota dan pos terdepan junta. Dilaporkan banyak yang tewas akibat serangan ini.

Namun, negara tetangga Myanmar di utara, Cina, telah menjadi perantara gencatan senjata di antara pihak-pihak yang bertikai dengan junta yang berkuasa di negara tersebut. Myanmar berada di bawah pemerintahan junta sejak Februari 2021 dan militer, yang disebut Tatmadaw oleh warga lokal, telah menghadapi perlawanan kuat dari kelompok etnis di banyak wilayah di negara itu.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement