Jumat 05 Jan 2024 21:01 WIB

Mengapa Sikap Rendah Hati atau Tawadu Disebut Mahkota Orang-Orang Saleh?

Orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT

Sombong,angkuh,menang sendiri  (ilustrasi). Orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sombong,angkuh,menang sendiri (ilustrasi). Orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rendah hati adalah mahkota orang-orang saleh, hiasan diri kaum mukmin sejati. Rendah hati adalah obat yang menyembuhkan kesombongan dan mematikan keangkuhan, mengerdilkan ketakaburan. 

Tak banyak orang yang mampu berlaku rendah hati karena dia memang sifat mulia yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang mulia, dia sikap terhormat yang hanya pantas disandang pada pundak orang-orang terhormat pula. Rasulullah SAW bersabda: 

Baca Juga

إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ (رواه مسلم)

”Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar bersikap tawadu (merendahkan diri), hingga seorang tidak menyombongkan dirinya dihadapan orang lain dan tidak saling menganiaya”. (HR Muslim, No: 2865).   

Rasulullah SAW sungguh pun ia seorang Nabi dan pemimpin besar umat manusia, selalu bersikap tawadu, sehingga diriwayatkan, bahwa orang-orang kecil pun berani berbicara ataupun bercanda dengan Nabi. Sahabat Anas meriwayatkan suatu hadis yang menjelaskan bahwa Nabi selalu menyampaikan salam meskipun kepada pembantunya.    

Dalam kerendahhatian itu terdapat kekuatan jiwa, karena pemilik dan pelakunya senantiasa mampu menjadikan hati dan pikirannya sebagai pengendali nafsu. Tak ada yang bisa didapatkan dari orang yang tidak rendah hati, kecuali yang bersangkutan akan dengan mudah menonjolkan kesombongan, memamerkan keangkuhan, menyematkan kecongkakan. Aura iblis dengan kentara dalam sikap dan perilakunya. 

Dalam Alquran, Allah SWT berkali-kali mengingatkan umat manusia untuk tidak menyombongkan dirinya. Sebab, perbuatan sombong dan angkuh (tidak rendah hati), akan mencelakakan dirinya sendiri. 

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman [31]: 18).

Kesombongan itu biasanya muncul dari berpikir komparatif negatif dengan orang lain. Sebagaimana yang pernah dilakukan Iblis yang mendapat laknat Allah SWT, karena dia melakukan komparasi negatif tentang dirinya dengan Nabi Adam SWT. 

Dengan beranggapan bahwa dirinya yang diciptakan dari api jauh lebih baik dari Adam yang Allah SWT ciptakan dari tanah liat. Komparasi ini merusak paradigma seseorang  karena dia akan menganggap dirinya lebih dari orang lain, merasa lebih utama dari yang lain, merasa lebih afdal dari sesamanya. 

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Allah SWT memberikan jaminan kepada orang-orang yang rendah hati untuk mengangkat derajatnya, meneguhkan posisinya, meningkatkan kedudukannya. Ini semua tak lebih karena dalam rendah hati itu ada kasih yang bergelora pada orang lain, ada cinta yang membahana pada mereka sehingga dia beranggapan bahwa tidaklah pantas dirinya menganggap orang lain lebih tidak berharga, lebih rendah, dan tak bermakna. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: 

"Tidaklah ada dalam tawadu itu kecuali akan mengangkat derajat seorang hamba. Maka, rendah hatilah niscaya Allah akan mengangkat derajat kalian." (HR Ad-Dailami). 

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

"Barang siapa rendah hati karena Allah, Allah akan angkat (kedudukannya)." (HR Ahmad dan Ibnu Majah). 

Dan, Allah SWT tentu akan memperlakukan orang yang berlaku sebaliknya, yang sombong akan Allah rendahkan derajatnya sebagaimana yang menimpa iblis yang durhaka pada Tuhannya. 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إإِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِيننًا

"Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata, 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah'?" (QS Al-Isra [17]: 61). Lihat juga dalam surah al-Baqarah [2] ayat 34. Oleh karena itu, jadilah pribadi rendah hati agar hidup lebih berarti.  

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement