Kamis 04 Jan 2024 11:06 WIB

Arab Saudi Kutuk Ledakan yang Tewaskan Hampir 100 Orang di Iran

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan pertama dan kedua berselang 15 menit.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga korban ledakan bom berkumpul di halaman sebuah rumah sakit di kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota Teheran, Iran, Rabu, 3 Januari 2024.
Foto:

Bom Tewaskan 103 Jiwa

Hingga berita ini ditulis, serangan bom di Kerman telah menewaskan sedikitnya 103 jiwa. Sementara korban luka menembus setidaknya 188 orang. Iran telah menyatakan hari Kamis (4/1/2024) sebagai hari berkabung nasional.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di Kerman. Namun Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, mereka yang mendalangi serangan tersebut akan menerima tanggapan keras. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, dinas keamanan negaranya akan segera mengidentifikasi para aktor di balik serangan itu, kemudian menghukum mereka.

Terkait Qassem Soleimani, dia tewas di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. Soleimani dibunuh saat berada dalam konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki kedekatan dengan Iran. Iring-iringan mobil mereka menjadi sasaran tembak pesawat nirawak AS. Mantan presiden AS Donald Trump adalah tokoh yang memerintahkan langsung serangan tersebut.

Trump mengklaim Soleimani sedang merencanakan serangan terhadap misi dan diplomat AS di Timur Tengah. Oleh sebab itu, sebelum Soleimani melancarkan aksinya, AS terlebih dulu mengambil tindakan dengan membunuhnya. 

Iran mengutuk keras pembunuhan Soleimani dan bersumpah akan membalas tindakan Washington. Tak lama setelah peristiwa pembunuhan itu, Iran meluncurkan serangan udara ke markas tentara AS di Irak. Aksi itu sempat menimbulkan kekhawatiran global tentang potensi pecahnya peperangan.

Soleimani merupakan tokoh militer Iran yang memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan. Soleimani pun memiliki kedekatan dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement