Kamis 04 Jan 2024 11:06 WIB

Arab Saudi Kutuk Ledakan yang Tewaskan Hampir 100 Orang di Iran

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan pertama dan kedua berselang 15 menit.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga korban ledakan bom berkumpul di halaman sebuah rumah sakit di kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota Teheran, Iran, Rabu, 3 Januari 2024.
Foto:

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk keras serangan bom yang terjadi pada acara peringatan kematian Qassem Soleimani di kota Kerman, Iran, Rabu (3/1/2023). Soleimani merupakan mantan komandan Pasukan Quds yang tewas oleh serangan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat (AS) di Irak pada 3 Januari 2020.

“Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan hari ini terhadap upacara peringatan di kota Kerman di Republik Islam Iran, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih banyak lagi. Sekretaris Jenderal menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban,” kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Florencia Soto Nino kepada awak media, dilaporkan Anadolu Agency.

Nino menambahkan, Guterres juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban serta Pemerintah Iran atas serangan teror di Kerman. Guterres pun berharap warga yang terluka dalam insiden itu dapat segera pulih.

Kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA) melaporkan, terdapat dua ledakan berturut-turut dalam acara peringatan kematian Qassem Soleimani. Menurut IRNA, kedua bom ditempatkan di dekat area pemakaman Soleimani dan diledakkan dari jarak jauh.

Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengungkapkan, ledakan awal terjadi pada pukul 15:00 waktu setempat. Sementara bom kedua diledakkan ketika orang-orang berkumpul untuk menyelamatkan dan mengevakuasi korban dari ledakan pertama.

Menurut Vahidi, ledakan kedua memakan lebih banyak korban. “Aksi teroris ini akan ditanggapi dengan respons yang kuat dan menghancurkan dari aparat keamanan dan militer dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Vahidi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement