Rabu 27 Dec 2023 17:42 WIB

Ahli Psikologi Islam Ungkap Penyebab Orang Termotivasi Jadi Mualaf

Pengalaman mualaf berbeda-berbeda dalam menemukan Tuhannya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Mualaf membaca kalimat syahadat.
Foto: REPUBLIKAFOTO/Andri Saubani
Ilustrasi. Mualaf membaca kalimat syahadat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Psikologi Islam dari Universitas Gajah Mada (UGM) sekaligus Presiden Asosiasi Psikolog Muslim Internasional Bagus Riyono mengungkapkan alasan orang termotivasi masuk Islam dan menjadi mualaf. Menurut dia, orang banyak menjadi mualaf karena ada kekosongan dalam hatinya.

Dia mengatakan pengalaman mualaf berbeda-berbeda dalam menemukan Tuhannya. Namun, secara psikologi manusia itu memiliki hati nurani yang jarang dirasakan. Jika sering berkontemplasi, kata dia, maka manusia itu akan merasakan ada kekosongan di dalam hatinya.

Baca Juga

"Kekosongan di dalam hati itu lalu membuat mereka gelisah, tapi sering teralihkan dengan aktivitas yang lainnya. Nah, mereka yang peka hati nuraninya itu akan terus mencari apa sebetulnya yang kurang dalam hatinya," ujar Bagus saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/12/2023).

BACA JUGA: Gervonta 'The Tank' Davis Resmi Mualaf dengan Penuh Sukacita

"Mereka mencari. Nah, begitu mereka mengenal Allah itu langsung jawabannya terasa," ucap dia.

Baru-baru ini, menurut dia, ada sekitar 30 perempuan Australia yang memeluk Islam setelah menyaksikan tragedi kemanusiaan di Gaza, Palestina. Mereka juga terkesan dengan perlawanan Gaza terhadap Israel. Di samping itu, menurut Bagus, sebenarnya mereka masuk Islam juga karena ada kekosongan dalam hatinya.

"Ketika diminta testimoni dia bilang menyaksikan kekejaman Israel di Gaza itu mereka setiap hari menangis, tapi gak tahu kenapa. Jadi ada sesuatu yang kosong dalam hatinya itu, dan sangat gelisah karena itu," kata dia.

Bagus mengatakan, kegelisahan itu tidak bisa dipahami dengan akal. Setelah masuk Islam, kekosongan hati mereka pun terisi dan percaya bahwa segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Mereka akhirnya ketika masuk Islam...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement