Senin 18 Dec 2023 04:25 WIB

Israel Buka Penyeberangan Untuk Bantuan ke Gaza

Serangan Israel digelar di tengah pertempuran sengit.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Helikopter Israel saat serangan ke Gaza.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Helikopter Israel saat serangan ke Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Israel membuka penyeberangan langsung untuk pengiriman bantuan ke Gaza untuk pertama kalinya sepanjang perang yang berlangsung selama dua bulan. Di saat yang sama juga meningkatkan serangan dengan mengatakan tekanan militer satu-satu caranya untuk membebaskan sandera yang ditawan Hamas.

Menurut warga dan milisi, serangan-serangan Israel digelar di tengah pertempuran sengit di sepanjang pantai Jalur Gaza. Saluran komunikasi di pemukiman padat penduduk itu mati selama empat hari, mempersulit petugas medis membawa korban luka untuk dirawat.

Baca Juga

"Pemadaman komunikasi di #Gaza kali ini yang paling lama sejak Israel meningkatkan eskalasi," kata Palang Merah Palestina di media sosial X, Ahad (17/12/2023).

Palang Merah menambahkan timnya juga terhambat tembakan. Perusahaan telekomunikasi mengatakan komunikasi mulai pulih di wilayah tengah dan selatan.  

Harapan adanya perdamaian meningkatkan pada Sabtu (16/12/2023) kemarin ketika seorang sumber mengatakan kepala intelijen Israel bertemu dengan perdana menteri Qatar yang memediasi pelepasan sandera selama gencatan senjata satu pekan.

Tanda positif juga terlihat ketika perbatasan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza dibuka untuk bantuan pada Ahad ini. Truk-truk yang membawa bantuan diizinkan menyeberang dari Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji "bertempur sampai akhir." Lembaga kemanusiaan mengatakan distribusi bantuan terganggu kekerasan.

Hamas mengatakan tidak akan membebas pembebasan sandera yang diculik saat serangan mendadak 7 Oktober lalu kecuali Israel menghentikan serangannya.

Mengutip direktur kementerian kesehatan Palestina radio Hamas Aqsa melaporkan serangan rudal Israel ke rumah milik keluarga Shehab menewaskan 24 orang dan melukai puluhan orang lainnya di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Seorang pejabat kelompok Islam Jihad yang bersekutu dengan Hamas mengatakan anak laki-laki Dawoud Shehab, juru bicara kelompok itu termasuk di antara korban tewas.

Seorang petugas medis mengatakan puluhan orang terbunuh atau terluka di rumah keluarga Shehab. Rumah-rumah lain di sekitarnya yang juga terkena serangan.

"Kami yakin jumlah korban tewas di bawah reruntuhan sangat banyak, namun tidak ada cara untuk membersihkan reruntuhan dan mengevakuasinya karena intensitas tembakan Israel," ujarnya melalui sambungan telepon.

Ia menggunakan e-sim yang dapat terhubung ke jaringan luar dan menolak menyebutkan nama karena takut akan adanya pembalasan dari pihak Israel.

Di Deir al-Balah, Gaza tengah, petugas medis mengatakan 12 orang Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka, sementara di Rafah, selatan, mereka mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya empat orang.

Israel mengatakan mereka melakukan serangan terhadap target-target "teroris".

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan-serangan Israel sudah menewaskan sekitar 19.000 warga Palestina, dan ribuan lainnya terkubur dalam reruntuhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement