Rabu 13 Dec 2023 23:00 WIB

Media Akui Hamas Semakin Kuat, Beberkan Alur Terbunuhnya 10 Tentara Elite Israel

Israel mengakui tentaranya banyak tentara mati terbunuh di Gaza

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Tentara Zionis Israel di Gaza selatan. Israel mengakui tentaranya banyak tentara mati terbunuh di Gaza
Foto:

Mayor Ben Shelly, 26, seorang komandan regu di Unit 669 Angkatan Udara Israel, dari Kidron, dan Sersan Satu Rom Hecht, 20, dari Unit 669, dari Givatayim. 

Ben Basat adalah perwira IDF paling senior yang terbunuh dalam serangan darat terhadap Hamas. Sersan Kepala Oriya Yaakov, 19 tahun, dari Batalyon 614 Korps Teknik Tempur, dari Ashkelon, tewas dalam sebuah insiden terpisah di Gaza utara. Pihak militer mengatakan bahwa tiga tentara lainnya mengalami luka serius. 

The Times of Israel diberitahu bahwa menurut penyelidikan awal, pada Selasa malam, tentara infanteri dari Brigade Golani, yang bekerja sama dengan pasukan lapis baja dan teknik, sedang melakukan operasi pencarian di kasbah, atau jantung Shejaiya.

Wilayah ini yang telah lama dilihat sebagai salah satu benteng Hamas yang paling dibentengi dengan kuat di Gaza utara. 

Pasukan awal yang terdiri dari empat tentara memasuki sekelompok tiga bangunan, yang diyakini telah ditinggalkan, yang mengelilingi sebuah halaman, untuk melakukan pencarian dan menemukan pintu masuk terowongan. 

Ketika pasukan memasuki salah satu bangunan, pejuang Hamas menyergap mereka, melemparkan granat, meledakkan alat peledak, dan menembaki mereka. 

Keempat tentara terkena bahan peledak di dalam gedung, sementara tembakan terus berlanjut dari luar bangunan.

Pada tahap ini, kelompok pasukan kedua yang berada di luar mencoba menghubungi mereka, tetapi kontak dengan perwira pasukan terputus. Komandan setempat kemudian memulai prosedur darurat di tengah kekhawatiran bahwa para prajurit itu bisa saja ditangkap. 

Beberapa perwira senior Golani segera memimpin pasukan ke daerah tersebut, termasuk Ben Bassat, yang memimpin operasi penyelamatan, Grinberg, dari Batalyon ke-13, dan dua komandan batalion lainnya, yang membuat perimeter untuk memberikan perlindungan kepada pasukan penyelamat. 

Grinberg memimpin gerakan pengepungan dari utara, sementara komandan batalion pengintai Golani melakukan hal yang sama dari selatan, dan komandan Batalion ke-53 Brigade Lapis Baja ke-188 melakukannya dari sisi yang lain. 

Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya

 

Selama upaya penyelamatan, pasukan berada di bawah tembakan terus menerus dari para pejuang Hamas di dalam gedung. Pejuang Hamas juga melemparkan granat dan memicu beberapa ledakan besar. 

Pasukan penyelamat berhasil mencapai kelompok awal yang terdiri dari empat tentara, namun menemukan bahwa mereka semua telah terbunuh. 

Selama pertempuran ini, dua tentara dari tim pencarian dan penyelamatan elit Unit 669 Angkatan Udara Israel terbunuh saat mereka mencoba masuk ke dalam kompleks.   

photo
Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)
photo
Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement