REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengajak para ulama yang terhimpun dalam Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Aceh.
"Peran ulama sangat penting dalam pembangunan. Saya ingin sekali HUDA berdampingan dengan pemerintah untuk membangun Aceh yang lebih maju," kata Achmad Marzuki, di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.
Dalam pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) HUDA ke-4, Pj Gubernur Aceh itu mengatakan saat ini pemerintah menargetkan negara meraih kejayaan pada tahun 2045. Karena itu peran ulama sangat penting dalam mempersiapkan generasi emas yang dapat mewujudkan target tersebut.
"Kita harus bisa mengembangkan pendidikan di Dayah, selain tentang Islam, Dayah juga bisa mengembangkan berbagai ilmu lainnya," kata Achmad Marzuki.
Selain itu, lanjut dia, banyak persoalan lainnya di tengah masyarakat yang ulama perlu ikut menangani, seperti stunting, permasalahan rumah tangga, hingga persoalan perilaku generasi muda.
"Untuk itu, ke depan saya berharap HUDA bersama dengan pemda duduk bersama tiga bulan sekali untuk merumuskan dan mengevaluasi bagaimana memajukan negeri ini sesuai dengan tuntunan syariah," ujarnya.
Achmad Marzuki juga meminta dukungan para ulama untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu di Aceh. Menurutnya, dengan adanya dukungan ulama, pesta demokrasi masyarakat berlangsung aman dan damai.
"Mudah-mudahan hubungan HUDA dan Pemerintah Aceh semakin baik dalam membangun masyarakat kita," ujar Achmad Marzuki.
Sementara itu Ketua HUDA Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung HUDA selama lima tahun di bawah kepemimpinannya.
Tu Sop berharap Mubes HUDA tersebut dapat membentuk pengurus baru yang lebih baik dan benar-benar bermanfaat bagi umat.
"Pengurus HUDA adalah orang yang komit dengan ajaran agama dan yang diwariskan Nabi, mari menjunjung tinggi nilai agama dalam bermusyawarah menentukan pemimpin baru," katanya.
Kemajuan suatu daerah maupun negara sangat ditentukan oleh etika dan moral penduduknya. Sebab itu peran para agamawan dalam mengintegrasikan nilai etika ke seluruh lini kehidupan masyarakat merupakan hal yang penting.
"Mari kita isi dakwah ke ruang kosong yang tidak terjamah majelis taklim, khutbah, dan pendidikan dayah," ujarnya.