Jumat 01 Dec 2023 13:25 WIB

Laporan Ini Buktikan Yahudi Ekstrem Juga Rugikan Umat Kristen Palestina, tak Hanya Muslim

Umat Kristen juga menjadi target kekerasan Yahudi ekstrem di Palestina

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Yahudi ekstrem (ilustrasi). Umat Kristen juga menjadi target kekerasan Yahudi ekstrem di Palestina

 

Oleh karena itu, umat Ortodoks Yunani merayakannya pada tanggal 6 Januari, dan umat Armenia merayakan Natal pada tanggal 16 Januari. 

Ketiga perayaan tersebut mencakup prosesi tradisional para leluhur dari Yerusalem ke Betlehem. Bagi komunitas Kristen setempat, semangat Natal pun sama, dan mereka saling berbagi dalam perayaannya. 

Mayoritas umat Kristen di Yerusalem dan sekitarnya adalah penutur bahasa Arab, namun banyak pula umat Kristen asing yang datang dan memutuskan ingin tinggal di sini. 

Sehingga ada layanan keagamaan dalam bahasa Inggris, Prancis, Polandia, Jerman, dan Arab. Tetapi komunitas lokalnya adalah komunitas Arab, kecuali komunitas Armenia yang bukan Arab. mereka etnis Armenia tetapi berbicara bahasa Arab karena mereka tinggal di Kota Tua.  

Hanya dalam jarak berjalan kaki di Gerbang Jaffa Kota Tua, yang terkonsentrasi di sepanjang jalan, beberapa di antaranya dinamai menurut nama patriarkat, terdapat Patriarkat Latin, Patriarkat Katolik Melkite Yunani, Patriarkat Maronit, dan Katedral Saint James dan Patriarkat Armenia. 

"Di dalam Alkitab, kita membaca di dalam [Kitab] Yesaya bahwa semua bangsa akan datang ke Yerusalem, jadi ini adalah sesuatu yang jelas juga dalam spiritualitas Yahudi,” kata Franciscan Custos Francesco Patton, Kepala Catholic Franciscan Custody. Lembaga ini menjadi penjaga tempat suci Katolik di Tanah Suci selama lebih dari 800 tahun.  

Dan bagi umat kristen, penting bagi Yerusalem untuk terus menjadi tempat di mana orang Yahudi, Kristen, dan Muslim memiliki akses bebas ke tempat ibadah. 

Baca juga: Mengapa Allah SWT Mengutuk Kaum Yahudi Menjadi Kera? Ini Tafsir Surat Al-Baqarah 65

Dia mencatat tantangan yang ditimbulkan oleh banyak festival yang disponsori pemerintah kota baru-baru ini yang berlangsung hingga dini hari.

Festival-festival ini berlangsung di Gerbang Baru di sebelah biara Fransiskan, mengganggu 80 pendeta yang tinggal dan bekerja di sana. 

Para pemimpin gereja lokal juga menyatakan keprihatinannya mengenai dampak yang akan ditimbulkan oleh pemerintahan sayap kanan ekstrem Israel terhadap komunitas mereka. Meskipun Gereja Makam Suci (di mana, menurut tradisi Kristen, Yesus disalib, dikuburkan, dan dibangkitkan) adalah sebuah landmark yang terkenal, sejarah umat Kristen di Yerusalem dan tempat-tempat suci lainnya tidak begitu terkenal. 

 

Perjanjian Status Quo Utsmaniyah 1852 mengatur kepemilikan dan tanggung jawab atas gereja oleh Gereja Ortodoks Yunani, Kustodian Katolik Fransiskan, Gereja Armenia, Koptik, Etiopia, dan Siria, dengan tiga yang pertama menjadi penjaga utama situs suci tersebut    

photo
3 Benteng Klan Yahudi di Madinah - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement