Kamis 30 Nov 2023 23:31 WIB

Diskusi di UI, Para Pakar Sepakat Konflik di Palestina Bukan Perang Agama

Persoalan Palestina mesti dilihat dalam kerangka yang lebih luas.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina mengendari sepeda di Kota Gaza, Rabu (29/11/2023) dalam masa genjatan senjata.
Foto: AP Photo/Mohammed Hajjar
Warga Palestina mengendari sepeda di Kota Gaza, Rabu (29/11/2023) dalam masa genjatan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar seminar khusus. Acara yang berlangsung pada Rabu (29/11/2023) ini dalam rangka memperingati hari solidaritas internasional untuk Palestina, 

Kegiatan seminar hari solidaritas internasional untuk Palestina itu dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, dan Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto. Dalam sambutannya, Aji menegaskan pentingnya peringatan tersebut. 

Baca Juga

Menurut Aji, hal tersebut sebagai pengingat bahwa isu Palestina masih jauh dari kata selesai. Lebih lanjut, Aji menekankan bahwa peringatan ini tidak hanya milik satu negara, bangsa, atau agama, melainkan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia.  

"Tanggal 29 November ini ditetapkan oleh PBB sebagai hari solidaritas internasional untuk Palestina. Hari solidaritas internasional untuk Palestina ini milik seluruh negara, bangsa, dan agama yang ada di muka bumi ini," ujar Aji melalui pernyataan resminya, Kamis (30/11/2023).  

Dia mengkritik tindakan Israel yang menurutnya telah melanggar hak asasi manusia dasar, yakni hak untuk hidup, terhadap warga sipil Palestina. Aji berpendapat, masalah Palestina bukan hanya masalah politik terkait dengan kemerdekaan, tetapi juga melibatkan aspek kemanusiaan yang mendalam. "Ini bukan hanya tentang agama, melainkan tentang hak-hak dasar manusia yang harus dihormati," ungkapnya. 

Acara turut dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-Lembaga Kemenlu, Muhsin Syihab, serta Guru Besar Departemen Hubungan Internasional FISIP UI Evi Fitriani. Hadir pula perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia, juga Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia.

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Dalam kesempatan tersebut, mereka sepakat apa yang terjadi pada Israel dan Palestina bukanlah merupakan konflik antara agama. Disampaikan Aji, tindakan Israel terhadap warga Palestina sangat brutal. Karena itu, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki pandangan yang seragam terhadap isu ini. 

"Ini bukan perang agama. Ini yang harusnya kita sadari (sebagai) orang Indonesia. Ini adalah perang antar-orang yang membunuh dan dibunuh yang tidak punya power. Bagaimana kita menyolidaritaskan," kata Aji. 

Peringatan hari solidaritas Internasional untuk Palestina ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi masyarakat internasional untuk terus mengadvokasi penyelesaian konflik dan penegakan hak asasi manusia di Palestina.  

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement