Jeda sejak 2005 bukanlah suatu kebetulan. Meskipun Perjanjian Damai Oslo pada 1993 telah mempermudah pekerjaan para arkeolog, de Tarragon mengatakan keberhasilan Hamas dalam pemilihan legislatif Palestina 2006 menyebabkan timnya keluar dari daerah tersebut.
De Tarragon mengatakan perang saat ini, yang menyebabkan pantai dibom secara besar-besaran tampaknya telah menghancurkan Anthedon Yunani sepenuhnya. Terletak di pantai Mediterania di barat laut Gaza, Anthedon adalah pelabuhan laut pertama di wilayah tersebut dan telah dihuni dari tahun 800 SM hingga 1100 M. Pelabuhan ini menampung berbagai budaya dari Babilonia hingga periode awal Islam.
“Dari sudut pandang sejarah, pada periode akhir jaman dahulu, Gaza merupakan pelabuhan laut jaringan perdagangan Nabataean. Dulunya pelabuhan Petra, sekarang Yordania, dan juga AlUla di Arab Saudi, untuk kapal-kapal yang menuju ke arah Roma dan Kekaisaran Romawi,” ucap de Tarragon.
“Sebagai kota kedua di Gaza, Anthedon sangat penting. Pelabuhan lain, bernama Maioumas, ada di selatan. Tapi kami tidak menggali di sana. Kami menemukan Anthedon, yang saat itu merupakan perkemahan pantai, di tepi utara.”
Begitu kayanya sejarah Anthedon sehingga UNESCO menempatkannya pada daftar sementara lokasi Palestina untuk memenuhi syarat sebagai situs Warisan Dunia. Namun, negara ini bukan satu-satunya negara yang menghadapi nasib yang tidak menentu pascaperang, de Tarragon menyebut gereja Bizantium abad kelima, Mkheitim, telah hancur dalam pertempuran tersebut meskipun ia mencatat lantai mosaiknya tampaknya masih bertahan.
Tidak ada pekerjaan arkeologi di Gaza...