Jumat 24 Nov 2023 21:20 WIB

Saksi di Gaza: Perang ini Sulit Dimenangkan Zionis Israel

Gencatan senjata ini merugikan Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Suasana di Gaza Palestina.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Suasana di Gaza Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri International Networking for Humanitarian (INH), Muhammad Husein atau yang dikenal sebagai Husein Gaza, menilai, kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11/2023) ini tetap harus diwaspadai.

"Terkait kesepakatan gencatan senjata, atau humanity ceasefire, empat hari, memang harus tetap ada kewaspadaan. Dan ini sudah dipahami oleh para pejuang di Gaza. Mengingat tabiat dan karakter Yahudi yang selalu melanggar," tuturnya usai agenda 'Temu Kolaboraksi Untuk Palestina' yang diselenggarakan Dompet Dhuafa di Philanthropy Building, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Baca Juga

Husein yang telah 12 tahun berada di Gaza Palestina, berpandangan, jika Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata maka akan ada tekanan di negara-negara mediator. Menurutnya, kemungkinan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata ini memang ada, tetapi semoga itu tidak terjadi.

"Biasanya, (mengacu pada) yang sudah-sudah, memang berjalan beberapa hari. Tapi nggak sampai 4 hari, 3 hari biasanya sudah ada pelanggaran, tapi kita tentu berharap yang sebaliknya," tuturnya.

Di sisi lain, menurut Husein, gencatan senjata ini sangat menguntungkan pejuang Gaza. Sebab ada kemungkinan juga gencatan senjata selama 4 hari ini berujung pada gencatan senjata permanen. Meski kemungkinannya kecil, tapi peluang itu ada.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement